BI Belum Gunakan Repo sebagai Target Operasi Moneter

JAKARTA - Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya belum menggunakan repo (repurchase agreement) sebagai target operasi moneter.

"BI belum menggunakan repo rate sebagai target operasi moneter. Untuk bisa menggunakan instrumen repo, maka repo market harus besar terlebih dahulu," ujar Mirza di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Menurutnya, di negara lain, repo telah dijadikan target operasi moneter, yaitu dengan melihat forex. Jika ada transaksi repo antara pelaku, baik antara bank atau pelaku keuangan lain, maka transaksi ini menjadi target operasi moneter.

"Repo dengan target operasi pasar sangat terkait, misal suatu negara yang ingin menaikkan policy rate menjadi 8%. Maka hari berikutnya repo rate di market harus sekitar 8%. Begitu pun, jika diturunkan 7,5%, maka repo rate juga harus disekitar itu," tambah Mirza.

‎Kendati demikian, jika repo market besar dan liquid, maka sangat besar kemungkinan BI menggunakan ini sebagai target operasi moneter.