KAI Targetkan Angkutan Barang Naik 35%

Kamis, 15 Januari 2015 - 11:05 WIB
KAI Targetkan Angkutan Barang Naik 35%
KAI Targetkan Angkutan Barang Naik 35%
A A A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan kenaikan angkutan barang sebesar 35% di 2015. Sementara angkutan penumpang hanya ditarget naik 10% dari tahun lalu.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pihaknya memang memasang target ambisius untuk angkutan barang tahun ini. Sebagai catatan, pada 2014 kenaikan angkutan barang dengan kereta api sebesar 24% dengan volume 59 juta ton atau naik 54% dari 2013. Menurut Edi, peningkatan angkutan barang tahun ini di antaranya akan disumbang oleh daerah operasional Sumatera, di mana sambungan rel kereta api di Sumatera Selatan diproyeksikan akan rampung tahun ini.

“Kalau angkutan barang beralih ke kereta api, maka beban jalan tol akan berkurang, sehingga jalan tidak harus setiap tahun ditambal,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin. Menurut Edi, permintaan angkutan barang dengan kereta api terus meningkat, sehingga PT KAI pun ke depan akan meningkatkan porsi angkutan barang menjadi lebih dari 50%. Untuk menunjang target tersebut, PT KAI tahun ini akan mengejar double track untuk jalur selatan pulau Jawa.

“Kalau ini nyambung maka akan meringankan angkutan penumpang dan barang dengan kereta api sekaligus mengurangi beban jalan tol,” sebutnya. Direktur Operasional PT KAI Herlianto menambahkan, angkutan barang saat ini sudah menyumbang pemasukan lebih 40% ke PT KAI.

Ia mengungkapkan, sebelum 2009 PT KAI tidak pernah berorientasi meningkatkan angkutan sebanyak mungkin. Berbeda dengan kondisi saat ini, di mana PT KAI juga berinvestasi untuk menggenjot angkutan yang lebih besar lagi. “Angkutan barang ini menarik dan prospektif. Untuk efisiensi, operasional angkutan barang yang dulunya mungkin satu lokomotif hanya membawa 20 gerbong akan ditambah menjadi 30 gerbong,” sebutnya.

Terkait keinginan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengoptimalkan penggunaan kereta api untuk mengangkut komoditi pangan, menurut Herlianto, hal tersebut masih belum bisa direalisasikan karena terkait dengan Sistem Logistik Nasional (Sislognas). “Itu harus jelas dulu,” tandasnya.

Sementara itu untuk angkutan penumpang, pada 2014 PT KAI mengangkut 280 juta penumpang, naik 21% dari tahun 2013. Adapun tahun ini ditargetkan kenaikan angkutan penumpang sebesar 10%. Edi menambahkan, pada 2015 PT KAI juga berencana membeli lima set kereta api K1 (eksekutif), 5 set K3 (ekonomi), AC untuk 392 unit gerbong dan KRL seri 205 sebanyak 120 unit.

Penambahan gerbong untuk sarana dan prasarana 2014, PT KAI sudah mendatangkan lokomotif seri CC 206 sebanyak 100 unit, seri CC 205 sebanyak 44 unit serta 176 unit KRL JR 205 dari Jepang. Di 2015 KAI memiliki sarana siap operasi meliputi 409 lokomotif seri CC 201, CC 203, CC 204, CC 206.

Edi menambahkan, peremajaan armada kereta api menjadi salah satu prioritas di tahun ini. Pasalnya, hampir 40% armada sudah berusia di atas 20 tahun. Detailnya, sarana yang dimiliki PT KAI saat ini yang berusia 0- 20 tahun sebanyak 62%, sisanya 38% berusia 21-40 tahun. “Baik lokomotif maupun keretanya kan jalan tiap hari. Makanya sudah harus diremajakan,” tandasnya.

Sementara terkait anggaran penyertaan modal negara (PMN) untuk PT KAI yang diproyeksikan sebesar Rp2,7 triliun tahun ini, kemungkinan akan lebih banyak dialokasikan untuk pengembangan jalur kereta api di Sumatera, yaitu menyambungkan sejumlah jalur yang masih terputusputus. Prioritas lainnya adalah jalur Kalimantan dan peremajaan armada. “Tapi, (PMN) ini belum final, masih akan didiskusikan lagi dengan DPR,” pungkasnya.

Inda susanti
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1509 seconds (0.1#10.140)