Kemendag Klaim Harga Cabai Turun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim harga cabai di pertengahan Januari 2015 mulai menunjukkan tren penurunan.Penurunan harga disebabkan bertambahnya pasokan cabai ke pasar-pasar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan peningkatan pasokan ini terjadi karena telah dimulainya panen cabai di sentra produksi Tasikmalaya, Cisewu, Sukabumi, Magelang, Muntilan, Wates, Rembang, Kediri, Blitar, dan Banyuwangi. Daerah-daerah sentra produksi yang telah panen perlu mendistribusikan pasokan cabai secara proporsional dan merata ke berbagai daerah yang selama ini masih mengandalkan pasokan dari daerah lain.
“Sehingga di daerah sentra cabai tidak terjadi kelebihan pasokan dan harga di tingkat petani tetap memberi keuntungan yang layak kepada petani,” ujar Mendag melalui siaran pers di Jakarta kemarin. Berdasarkan pantauan Kemendag, harga cabai merah besar turun 21,3% dari Rp65.600/kg menjadi Rp51.600/kg, cabai merah keriting turun 14,5% dari Rp69.600/kg menjadi Rp59.500/- kg, dan cabai rawit merah turun 14,6% dari Rp79.300/kg menjadi Rp67.700/kg.
Penurunan harga cabai terjadi hampir terjadi di seluruh daerah. Penurunan tertinggi harga cabai merah besar terjadi di Denpasar, dari Rp70.000 menjadi Rp26.650/kg (61,9%) dan di Palu dari Rp67.500 menjadi Rp27.000/kg (60%). Penurunan tertinggi cabai merah keriting terjadi di Manado dari Rp61.500 menjadi Rp30.650/kg (50,2%) dan Jayapura dari Rp70.000 menjadi Rp35.000/kg (50%).
Penurunan harga cabai rawit merah juga terjadi di Manado dari Rp118.000 menjadi Rp39.300/kg (66,7%) dan Jayapura dari Rp61.650 menjadi Rp25.000/kg (59,4%). Terkait hal ini Kemendag juga telah mengonfirmasi langsung ke beberapa kepala dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) provinsi.
Kadis Perindag Maluku, FJ Papilaya mengatakan, harga cabai merah besar di Ambon turun 33,33% dari Rp60.000 menjadi Rp40.000/kg karena stok di pasar mulai bertambah dari Surabaya. Hal senada disampaikan Kadis Perindag Sulawesi Barat, H Asir Mangopo. “Harga cabai merah besar di Mamuju turun 9% dari Rp55.000 menjadi Rp50.000/kg dan cabai merah keriting turun 8% dari Rp65.000 menjadi Rp60.000/kg karena stok banyak dari panen lokal,” ungkapnya.
Kepala Dinas KUMKM dan Perdagangan DKI Jakarta, Djoko Kindaryo, menambahkan, harga cabai di lima pasar pantauan yaitu Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rawamangun, Pasar Grogol, dan Pasar Koja, juga mulai turun. Penurunan tertinggi harga cabai merah keriting di Pasar Grogol sebesar 38% dari Rp65.000 menjadi Rp40.000/kg, harga cabai merah besar di Pasar Rawamangun sebesar 27% dari Rp90.000 menjadi Rp65.000/-kg, dan harga cabai rawit merah di Pasar Grogol sebesar 38% dari Rp96.000 menjadi Rp60.000/kg.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan, sejalan dengan turunnya harga cabai di berbagai daerah, harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati juga turun. Harga cabai turun di kisaran 8,6-50%. Penurunan ini dikarenakan pasokan rata-rata pada minggu pertama Januari 2015 naik dari rata-rata 89 ton/hari menjadi 109 ton/hari.
Pasokan tertinggi pada minggu pertama Januari 2015 terjadi pada 6 Januari 2015, mencapai 109 ton/hari. Srie memperkirakan pasokan cabai ke Pasar Induk Kramat Jati akan kembali normal (150-200 ton/hari) pada akhir Januari atau awal Februari 2015.
Inda susanti
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan peningkatan pasokan ini terjadi karena telah dimulainya panen cabai di sentra produksi Tasikmalaya, Cisewu, Sukabumi, Magelang, Muntilan, Wates, Rembang, Kediri, Blitar, dan Banyuwangi. Daerah-daerah sentra produksi yang telah panen perlu mendistribusikan pasokan cabai secara proporsional dan merata ke berbagai daerah yang selama ini masih mengandalkan pasokan dari daerah lain.
“Sehingga di daerah sentra cabai tidak terjadi kelebihan pasokan dan harga di tingkat petani tetap memberi keuntungan yang layak kepada petani,” ujar Mendag melalui siaran pers di Jakarta kemarin. Berdasarkan pantauan Kemendag, harga cabai merah besar turun 21,3% dari Rp65.600/kg menjadi Rp51.600/kg, cabai merah keriting turun 14,5% dari Rp69.600/kg menjadi Rp59.500/- kg, dan cabai rawit merah turun 14,6% dari Rp79.300/kg menjadi Rp67.700/kg.
Penurunan harga cabai terjadi hampir terjadi di seluruh daerah. Penurunan tertinggi harga cabai merah besar terjadi di Denpasar, dari Rp70.000 menjadi Rp26.650/kg (61,9%) dan di Palu dari Rp67.500 menjadi Rp27.000/kg (60%). Penurunan tertinggi cabai merah keriting terjadi di Manado dari Rp61.500 menjadi Rp30.650/kg (50,2%) dan Jayapura dari Rp70.000 menjadi Rp35.000/kg (50%).
Penurunan harga cabai rawit merah juga terjadi di Manado dari Rp118.000 menjadi Rp39.300/kg (66,7%) dan Jayapura dari Rp61.650 menjadi Rp25.000/kg (59,4%). Terkait hal ini Kemendag juga telah mengonfirmasi langsung ke beberapa kepala dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) provinsi.
Kadis Perindag Maluku, FJ Papilaya mengatakan, harga cabai merah besar di Ambon turun 33,33% dari Rp60.000 menjadi Rp40.000/kg karena stok di pasar mulai bertambah dari Surabaya. Hal senada disampaikan Kadis Perindag Sulawesi Barat, H Asir Mangopo. “Harga cabai merah besar di Mamuju turun 9% dari Rp55.000 menjadi Rp50.000/kg dan cabai merah keriting turun 8% dari Rp65.000 menjadi Rp60.000/kg karena stok banyak dari panen lokal,” ungkapnya.
Kepala Dinas KUMKM dan Perdagangan DKI Jakarta, Djoko Kindaryo, menambahkan, harga cabai di lima pasar pantauan yaitu Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rawamangun, Pasar Grogol, dan Pasar Koja, juga mulai turun. Penurunan tertinggi harga cabai merah keriting di Pasar Grogol sebesar 38% dari Rp65.000 menjadi Rp40.000/kg, harga cabai merah besar di Pasar Rawamangun sebesar 27% dari Rp90.000 menjadi Rp65.000/-kg, dan harga cabai rawit merah di Pasar Grogol sebesar 38% dari Rp96.000 menjadi Rp60.000/kg.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan, sejalan dengan turunnya harga cabai di berbagai daerah, harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati juga turun. Harga cabai turun di kisaran 8,6-50%. Penurunan ini dikarenakan pasokan rata-rata pada minggu pertama Januari 2015 naik dari rata-rata 89 ton/hari menjadi 109 ton/hari.
Pasokan tertinggi pada minggu pertama Januari 2015 terjadi pada 6 Januari 2015, mencapai 109 ton/hari. Srie memperkirakan pasokan cabai ke Pasar Induk Kramat Jati akan kembali normal (150-200 ton/hari) pada akhir Januari atau awal Februari 2015.
Inda susanti
(bbg)