Minyak Menuju Penurunan Mingguan Terpanjang Sejak 1986

Jum'at, 16 Januari 2015 - 09:36 WIB
Minyak Menuju Penurunan...
Minyak Menuju Penurunan Mingguan Terpanjang Sejak 1986
A A A
MELBOURNE - Minyak mentah menuju penurunan mingguan terpanjang dalam hampir tiga dekade setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan permintaan minyak akan melemah tahun ini.

Dikutip dari Bloomberg, kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York dan menuju penurunan mingguan kedelapan, penurunan terpanjang sejak Maret 1986.

OPEC menyatakan dalam laporan bulanannya bahwa permintaan rata-rata minyak dari OPEC sebanyak 28,8 juta barel per hari (bph), turun sekitar 100 ribu barel dari perkiraan bulan lalu.

Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu karena OPEC menolak memangkas pasokan dan Amerika Serikat (AS) mengalami laju produksi tercepat dalam hampir tiga dekade, sehingga memperburuk banjir pasokan global.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebelumnya mengatakan, Venezuela sebagai salah satu anggota OPEC berusaha untuk mengoordinasikan rencana untuk menstabilkan harga.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Februari berada di USD46,24 per barel pada pukul 10.53 siang waktu Sydney dibanding sebelumnya sebesar USD46,25.

Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 55% di bawah rata-rata 100hari. Harga minyak ini telah terkoreksi 4,6% selama pekan ini.

Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Februari jatuh USD1,02 atau 2,1% ke USD47,67 per barel. Kontrak berjangka untuk Maret turun USD1,59 ke USD48,27. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI sebesar USD1,42.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5305 seconds (0.1#10.140)