2015, Daihatsu Targetkan Penjualan 185.000 Unit
2015, Daihatsu Targetkan Penjualan 185.000 Unit
A
A
A
JAKARTA - Daihatsu Indonesia menargetkan penjualan mobil sekitar 185.000 unit pada tahun ini. Tahun lalu Daihatsu meraih penjualan 185.226 unit. Pasar automotif domestik hanya mencapai 1.208.019 unit pada tahun lalu atau turun 2% dari tahun sebelumnya.
“Kami ikuti proyeksi Gaikindo melihat pasar automotif nasional yang masih stagnan sama sepertitahunlaludenganvolume pasar automotif sekitar 1,2 juta unit. Jika ternyata ada adjustment dari Gaikindo, baru akan kami revisi lagi,” ujar Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dalam jumpa pers awal tahun Daihatsu di Jakarta kemarin.
Menurut dia, Daihatsu merupakan satu dari dua merek yang mencatat peningkatan penjualan. Sementara, merek lain stagnan bahkan banyak yang penjualannya turun. Pangsa pasar Daihatsu 2014 mencapai 15,3%, tahun sebelumnya sebesar 15,1%. Pencapaian ini membuat Daihatsu berhasil menduduki posisi kedua pangsa pasar automotif domestik, setelah Toyota, selama enam tahun terakhir dari 2009 hingga 2014.
Amelia menjelaskan, prediksi Gaikindo itu mengacu pada kondisi pasar di Indonesia tahun ini yang mirip dengan tahun lalu. Kondisi pasar yang stagnan ditengarai sebagai akibat dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate ) sebesar 25 basis poin dari 7,5% menjadi 7,75% sejak 19 November 2014 lalu. Hal itu membuat angka inflasi tahunan meningkat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi tahunan per Oktober 2014 mencapai sekitar 4,83%, November naik menjadi 6,23%, dan Desember menjadi 8,36%. Kondisi bertambah berat karena fluktuasi nilai tukar rupiah masih berlangsung hingga kini. “Terkait kurs rupiah yang tidak stabil ini memang memengaruhi pasar. Walaupun 85% komponen kendaraan Daihatsu dari lokal, pemasok masih menggunakan bahan baku impor.
Tentu ini ikut memengaruhi. Namun, kami tetap tidak ingin membebani konsumen, makanya kenaikan mobil Daihatsu dilakukan bertahap melihat kondisi yang ada di pasar,” tuturnya. Dia menjelaskan, untuk produksi mobil Daihatsu, Amelia menargetkan seperti pencapaian tahun lalu yakni diangka 512.000 unit.
Selama tahun 2014 lalu PT ADM berhasil memproduksi 515.256 unit yang terdiri dari 194.624 unit produksi untuk merekDaihatsudan320.632unit bermerek Toyota. Sejak produksi perdana tahun 1978 hingga 2014, PT ADM telah memproduksi sebanyak 3.941.621 unit kendaraan dengan merek Daihatsu dan Toyota.
Sementara, Head of Marketing and CS Division PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan, tahun ini penjualan Daihatsu diperkirakan tidak berbeda dengan tahun lalu, masih didominasi Gran Max. Tahun lalu Gran Max menjadi penopang utama wholesales Daihatsu dengan kontribusi 71.276 unit atau 38.5% yang terdiri dari Gran Max Pick Up sebanyak 57.151 unit atau 30.9% dan Gran Max Minibus 14.125 unit atau 7.6%.
Berikutnya adalah All New Xenia sebanyak 46.710 unit atau 25.2%; Astra Daihatsu Ayla pada posisi ketiga dengan raihan 40.775 unit atau 22%; Daihatsu Terios sebanyak 18.774 unit atau 10.1%, New Luxio sebanyak 4.304 unit atau 2.3%; dan Sirion 3.387 unit atau 1.8%.
Hatim varabi
“Kami ikuti proyeksi Gaikindo melihat pasar automotif nasional yang masih stagnan sama sepertitahunlaludenganvolume pasar automotif sekitar 1,2 juta unit. Jika ternyata ada adjustment dari Gaikindo, baru akan kami revisi lagi,” ujar Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dalam jumpa pers awal tahun Daihatsu di Jakarta kemarin.
Menurut dia, Daihatsu merupakan satu dari dua merek yang mencatat peningkatan penjualan. Sementara, merek lain stagnan bahkan banyak yang penjualannya turun. Pangsa pasar Daihatsu 2014 mencapai 15,3%, tahun sebelumnya sebesar 15,1%. Pencapaian ini membuat Daihatsu berhasil menduduki posisi kedua pangsa pasar automotif domestik, setelah Toyota, selama enam tahun terakhir dari 2009 hingga 2014.
Amelia menjelaskan, prediksi Gaikindo itu mengacu pada kondisi pasar di Indonesia tahun ini yang mirip dengan tahun lalu. Kondisi pasar yang stagnan ditengarai sebagai akibat dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate ) sebesar 25 basis poin dari 7,5% menjadi 7,75% sejak 19 November 2014 lalu. Hal itu membuat angka inflasi tahunan meningkat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi tahunan per Oktober 2014 mencapai sekitar 4,83%, November naik menjadi 6,23%, dan Desember menjadi 8,36%. Kondisi bertambah berat karena fluktuasi nilai tukar rupiah masih berlangsung hingga kini. “Terkait kurs rupiah yang tidak stabil ini memang memengaruhi pasar. Walaupun 85% komponen kendaraan Daihatsu dari lokal, pemasok masih menggunakan bahan baku impor.
Tentu ini ikut memengaruhi. Namun, kami tetap tidak ingin membebani konsumen, makanya kenaikan mobil Daihatsu dilakukan bertahap melihat kondisi yang ada di pasar,” tuturnya. Dia menjelaskan, untuk produksi mobil Daihatsu, Amelia menargetkan seperti pencapaian tahun lalu yakni diangka 512.000 unit.
Selama tahun 2014 lalu PT ADM berhasil memproduksi 515.256 unit yang terdiri dari 194.624 unit produksi untuk merekDaihatsudan320.632unit bermerek Toyota. Sejak produksi perdana tahun 1978 hingga 2014, PT ADM telah memproduksi sebanyak 3.941.621 unit kendaraan dengan merek Daihatsu dan Toyota.
Sementara, Head of Marketing and CS Division PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan, tahun ini penjualan Daihatsu diperkirakan tidak berbeda dengan tahun lalu, masih didominasi Gran Max. Tahun lalu Gran Max menjadi penopang utama wholesales Daihatsu dengan kontribusi 71.276 unit atau 38.5% yang terdiri dari Gran Max Pick Up sebanyak 57.151 unit atau 30.9% dan Gran Max Minibus 14.125 unit atau 7.6%.
Berikutnya adalah All New Xenia sebanyak 46.710 unit atau 25.2%; Astra Daihatsu Ayla pada posisi ketiga dengan raihan 40.775 unit atau 22%; Daihatsu Terios sebanyak 18.774 unit atau 10.1%, New Luxio sebanyak 4.304 unit atau 2.3%; dan Sirion 3.387 unit atau 1.8%.
Hatim varabi
(bbg)
Explore More