IPO di Hong Kong USD27,1 M
A
A
A
HONG KONG - Wilayah administratif Hong Kong menegaskan diri sebagai tujuan investasi global. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan kerap dijadikannya Hong Kong sebagai tempat perusahaan berskala internasional memperluas bisnisnya.
Chairman Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) JackSomengatakan, HongKong merupakan negara dengan pasar initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana terbesar kedua di dunia pada tahun lalu dengan nilai mencapai USD27,1 miliar. Angka tersebut, ujar Jack, bukan hanya memberikan posisi terhadap jaringan finansial secara global namun membuat Hong Kong lebih diperhatikan di industri keuangan.
“Ini juga menunjukkan bahwa sebagai pusat industri keuangan, sistem serta pelayanan kami semakin diperhitungkan dalam dunia internasional,” ujar Jack So dalam sambutannya pada pembukaan Asia Financial Forum (AFF) di Hong Kong Convention and Exhibition Centre kemarin. AFF adalah event ekonomi tahunan yang digelar Pemerintah Administratif Hong Kong bersama HKTDC.
Pada ajang kali ini penyelenggara menitikberatkan pada tema “Tantangan Pembangunan Negara-Negara Asia Menghadapi Perubahan Global” dalam kaitannya dengan pembiayaan dan keuangan dunia. AFF akan digelar selama empat hari, 19-22 Januari, dengan menghadirkan sejumlah pembicara ternama di bidang keuangan dan investasi. Mereka antara lain Chairman of China Securites Regulatory Commission Xiao Gang serta pemenang nobel dalam bidang ekonomi Paul Krugman.
Pada acara tersebut Krugman yang meraih nobel ekonomi pada tahun 2008 banyak menyoroti permasalahan mengenai dampak berkurangnya eksplorasi terhadap minyak dunia. Ini sebagai akibat pelemahan harga minyak dunia dalam tujuh bulan terakhir, di mana posisi pada pekan lalu hanya diperdagangkan di bawah kisaran USD50 per barel.
“Tantangan ke depan ialah bagaimana negara dengan sekreatif mungkin keluar menghadapi problem minyak dunia dengan menyeimbangkan perekonomian mereka,” ucap dia pada sebuah kesempatan. Dalam konferensi hari pertama, selain persoalan minyak dunia, kondisi perekonomian China juga banyak dibahas. Para pembicara meyakini, Negeri Panda sebagai salah satu negara yang diperhitungkan akan berhasil keluar menghadapi krisis. Bahkan, China diprediksi tetap sebagai negara dengan tawaran investasi yang paling dilirik investor dunia dengan tingkat kemampuan pengembalian keuntungan yang cepat.
Sementara itu, Chief Executive Hong Kong Special AdministrativeRegion( SAR) Leung Chun-ying dalam sambutannya pada ajang AFF mengatakan, di antara dana IPO yang berhasil dibukukan bursa saham di Hong Kong, sekitar 85% berasal dari perusahaan-perusahaan China daratan. Sedangkan dari sisi kapitalisasi pasarnya, perusahaan dari China daratan menyumbang 60% dari total kapitalisasi pasar bursa Hong Kong sebesar USD3,2 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menekankan pentingnya peran sumber daya manusia dan teknologi. Menurutnya, dengan pola demografi dan arus modal yang selalu berubah, hal itu merupakan tantangan bagi setiap pemerintah. “Kami di Hong Kong akan terus meningkatkan infrastruktur fisik, berinvestasi pada pendidikan bagi orang-orang muda, dan merampingkan usaha untuk menarik dan mempertahankan para pengusaha dan bakat dari seluruh dunia,” ujar Leung.
Kendati demikian, dia juga berkomitmen bahwa otoritas Hong Kong akan terus membangun hubungan yang lebih kuat dengan mitra ekonomi di Asia guna meningkatkan ketahanan terhadap gejolak eksternal. Leung menambahkan, Hong Kong memiliki posisi yang istimewa karena merupakan penghubung antarwilayah untuk perdagangan dan jasa keuangan.
Selain itu, keistimewaan lain adalah konvertibilitas dolar Hong Kong, sebagai mata uang yang terpisah dari China, telah memberikan Hong Kong kekuatan tersendiri dalam mewujudkan potensinya sebagai “super-konektor” perdagangan dan jasa keuangan. “Super-konektor peran Hong Kong antara daratan dan seluruh dunia tercermin dalam peluncuran Shanghai-Hong Kong Stock Connect pada bulan November tahun lalu,” ujar dia.
Laporan Langsung
ICHSAN AMIN
HONG KONG
Chairman Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) JackSomengatakan, HongKong merupakan negara dengan pasar initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana terbesar kedua di dunia pada tahun lalu dengan nilai mencapai USD27,1 miliar. Angka tersebut, ujar Jack, bukan hanya memberikan posisi terhadap jaringan finansial secara global namun membuat Hong Kong lebih diperhatikan di industri keuangan.
“Ini juga menunjukkan bahwa sebagai pusat industri keuangan, sistem serta pelayanan kami semakin diperhitungkan dalam dunia internasional,” ujar Jack So dalam sambutannya pada pembukaan Asia Financial Forum (AFF) di Hong Kong Convention and Exhibition Centre kemarin. AFF adalah event ekonomi tahunan yang digelar Pemerintah Administratif Hong Kong bersama HKTDC.
Pada ajang kali ini penyelenggara menitikberatkan pada tema “Tantangan Pembangunan Negara-Negara Asia Menghadapi Perubahan Global” dalam kaitannya dengan pembiayaan dan keuangan dunia. AFF akan digelar selama empat hari, 19-22 Januari, dengan menghadirkan sejumlah pembicara ternama di bidang keuangan dan investasi. Mereka antara lain Chairman of China Securites Regulatory Commission Xiao Gang serta pemenang nobel dalam bidang ekonomi Paul Krugman.
Pada acara tersebut Krugman yang meraih nobel ekonomi pada tahun 2008 banyak menyoroti permasalahan mengenai dampak berkurangnya eksplorasi terhadap minyak dunia. Ini sebagai akibat pelemahan harga minyak dunia dalam tujuh bulan terakhir, di mana posisi pada pekan lalu hanya diperdagangkan di bawah kisaran USD50 per barel.
“Tantangan ke depan ialah bagaimana negara dengan sekreatif mungkin keluar menghadapi problem minyak dunia dengan menyeimbangkan perekonomian mereka,” ucap dia pada sebuah kesempatan. Dalam konferensi hari pertama, selain persoalan minyak dunia, kondisi perekonomian China juga banyak dibahas. Para pembicara meyakini, Negeri Panda sebagai salah satu negara yang diperhitungkan akan berhasil keluar menghadapi krisis. Bahkan, China diprediksi tetap sebagai negara dengan tawaran investasi yang paling dilirik investor dunia dengan tingkat kemampuan pengembalian keuntungan yang cepat.
Sementara itu, Chief Executive Hong Kong Special AdministrativeRegion( SAR) Leung Chun-ying dalam sambutannya pada ajang AFF mengatakan, di antara dana IPO yang berhasil dibukukan bursa saham di Hong Kong, sekitar 85% berasal dari perusahaan-perusahaan China daratan. Sedangkan dari sisi kapitalisasi pasarnya, perusahaan dari China daratan menyumbang 60% dari total kapitalisasi pasar bursa Hong Kong sebesar USD3,2 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menekankan pentingnya peran sumber daya manusia dan teknologi. Menurutnya, dengan pola demografi dan arus modal yang selalu berubah, hal itu merupakan tantangan bagi setiap pemerintah. “Kami di Hong Kong akan terus meningkatkan infrastruktur fisik, berinvestasi pada pendidikan bagi orang-orang muda, dan merampingkan usaha untuk menarik dan mempertahankan para pengusaha dan bakat dari seluruh dunia,” ujar Leung.
Kendati demikian, dia juga berkomitmen bahwa otoritas Hong Kong akan terus membangun hubungan yang lebih kuat dengan mitra ekonomi di Asia guna meningkatkan ketahanan terhadap gejolak eksternal. Leung menambahkan, Hong Kong memiliki posisi yang istimewa karena merupakan penghubung antarwilayah untuk perdagangan dan jasa keuangan.
Selain itu, keistimewaan lain adalah konvertibilitas dolar Hong Kong, sebagai mata uang yang terpisah dari China, telah memberikan Hong Kong kekuatan tersendiri dalam mewujudkan potensinya sebagai “super-konektor” perdagangan dan jasa keuangan. “Super-konektor peran Hong Kong antara daratan dan seluruh dunia tercermin dalam peluncuran Shanghai-Hong Kong Stock Connect pada bulan November tahun lalu,” ujar dia.
Laporan Langsung
ICHSAN AMIN
HONG KONG
(bbg)