Kepercayaan Investor Jepang Sudah Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Japan Bank for International Cooperation (JBIC) meyakini Indonesia bisa menerbitkan Samurai Bonds tanpa jaminan dari lembaga tersebut.
Kepercayaan investor Jepang terhadap surat utang berdenominasi yen yang diterbitkan pemerintah Indonesia itu dinilai sudah tinggi . “Kami yakin Indonesia sudah menuju ke posisi seperti Meksiko. Kami yakin Indonesia bisa menerbitkan tanpa jaminan secara berkala, tanpa bantuan dari JBIC,” sebut Gubernur JBIC Hiroshi Watanabe di Jakarta kemarin. Watanabe mengatakan, selama ini beberapa negara aktif menerbitkan surat utang di pasar obligasi Jepang, termasuk Meksiko.
Meksiko sudah mendapat kepercayaan dari para investor Jepang sehingga tidak membutuhkan penjaminan dari JBIC lagi. Dia meyakini Indonesia saat ini juga telah mulai mendapat kepercayaan investor. Karena itu, Indonesia sudah bisa menerbitkan surat utang di Jepang tanpa jaminan. Menurut dia, jaminan diberikan JBIC karena investor di negara itu sulit percaya pada penerbitan surat utang pertama oleh negara-negara berkembang.
JBIC memberikan jaminan penerbitan Samurai Bonds untuk mengurangi kekhawatiran investor, sehingga penerbit bisa menikmati volume yang besar, tenor yang panjang, dan bunga rendah. “Lama-kelamaan market di Tokyo sudah memiliki kepercayaan terhadap Indonesia. Karena itu, menurut kami, sudah saatnya Indonesia menerbitkan bond sendiri,” tuturnya.
Lebih lanjut Watanabe menegaskan, itu tidak mengurangi kerja sama yang telah terjalin dengan Indonesia selama ini. Kerja sama itu perlu dilanjutkan di bawah pemerintahan baru. JBIC menegaskan komitmennya dalam mendukung Pemerintah Indonesia dalam pembiayaan proyek infrastruktur. Meski dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro kemarin JBIC belum membicarakan komitmen pinjaman secara konkret, institusi finansial itu menyatakan siap mendorong peranan swasta dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur misalnya melalui sistem public-private partnership (PPP).
JBIC juga akan memfasilitasi investor Jepang untuk memperlancar proyek-proyek mereka di Indonesia. Watanabe mengatakan, ke depan JBIC tertarik memberi fasilitas pada swasta untuk proyek pelabuhan, pembangunan sarana transportasi, pasokan air, dan pengolahan limbah. Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro juga menegaskan optimismenya dalam penerbitan Samurai Bonds meski tanpa jaminan JBIC.
“Yang pasti prospeknya bagus karena kita sudah beberapa kali muncul di market Tokyo, jadi kehadiran surat utang Indonesia itu sudah bisa diterima oleh pasar,” tutur dia. Kendati demikian, Bambang mengatakan, penerbitan Samurai Bonds tahun ini akan dilakukan dengan memperhatikan waktu yang tepat.
Ria martati
Kepercayaan investor Jepang terhadap surat utang berdenominasi yen yang diterbitkan pemerintah Indonesia itu dinilai sudah tinggi . “Kami yakin Indonesia sudah menuju ke posisi seperti Meksiko. Kami yakin Indonesia bisa menerbitkan tanpa jaminan secara berkala, tanpa bantuan dari JBIC,” sebut Gubernur JBIC Hiroshi Watanabe di Jakarta kemarin. Watanabe mengatakan, selama ini beberapa negara aktif menerbitkan surat utang di pasar obligasi Jepang, termasuk Meksiko.
Meksiko sudah mendapat kepercayaan dari para investor Jepang sehingga tidak membutuhkan penjaminan dari JBIC lagi. Dia meyakini Indonesia saat ini juga telah mulai mendapat kepercayaan investor. Karena itu, Indonesia sudah bisa menerbitkan surat utang di Jepang tanpa jaminan. Menurut dia, jaminan diberikan JBIC karena investor di negara itu sulit percaya pada penerbitan surat utang pertama oleh negara-negara berkembang.
JBIC memberikan jaminan penerbitan Samurai Bonds untuk mengurangi kekhawatiran investor, sehingga penerbit bisa menikmati volume yang besar, tenor yang panjang, dan bunga rendah. “Lama-kelamaan market di Tokyo sudah memiliki kepercayaan terhadap Indonesia. Karena itu, menurut kami, sudah saatnya Indonesia menerbitkan bond sendiri,” tuturnya.
Lebih lanjut Watanabe menegaskan, itu tidak mengurangi kerja sama yang telah terjalin dengan Indonesia selama ini. Kerja sama itu perlu dilanjutkan di bawah pemerintahan baru. JBIC menegaskan komitmennya dalam mendukung Pemerintah Indonesia dalam pembiayaan proyek infrastruktur. Meski dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro kemarin JBIC belum membicarakan komitmen pinjaman secara konkret, institusi finansial itu menyatakan siap mendorong peranan swasta dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur misalnya melalui sistem public-private partnership (PPP).
JBIC juga akan memfasilitasi investor Jepang untuk memperlancar proyek-proyek mereka di Indonesia. Watanabe mengatakan, ke depan JBIC tertarik memberi fasilitas pada swasta untuk proyek pelabuhan, pembangunan sarana transportasi, pasokan air, dan pengolahan limbah. Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro juga menegaskan optimismenya dalam penerbitan Samurai Bonds meski tanpa jaminan JBIC.
“Yang pasti prospeknya bagus karena kita sudah beberapa kali muncul di market Tokyo, jadi kehadiran surat utang Indonesia itu sudah bisa diterima oleh pasar,” tutur dia. Kendati demikian, Bambang mengatakan, penerbitan Samurai Bonds tahun ini akan dilakukan dengan memperhatikan waktu yang tepat.
Ria martati
(ars)