Google dan Fidelity Investasi di SpaceX

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:09 WIB
Google dan Fidelity Investasi di SpaceX
Google dan Fidelity Investasi di SpaceX
A A A
CALIFORNIA - Space Exploration Technologies (SpaceX) mendapat pendanaan USD1 miliar dari Google dan Fidelity Investments. Google dan Fidelity Investments hanya memiliki kurang dari 10% saham SpaceX, perusahaan antariksa yang didirikan miliarder Elon Musk.

Kesepakatan itu menjadikan SpaceX bernilai USD10 miliar. “Dana itu akan digunakan untuk inovasi dalam manufaktur satelit dan transportasi antariksa,” papar pernyataan SpaceX, dikutip BBC . Pengamat menilai kesepakatan itu sebagai langkah raksasa teknologi Google untuk memperluas akses internet ke berbagai bagian terpencil di dunia. Musk yang juga menjabat sebagai chief executive officer (CEO) perusahaan mobil listrik Amerika Serikat (AS), Tesla Motors, menjelaskan tentang penggunaan satelit untuk menyediakan akses internet ke penjuru dunia.

SpaceX didirikan oleh Musk pada 2002 dan dia juga sangat vokal tentang tujuan puncaknya kolonisasi Mars. Di sisi lain, Google juga meningkatkan kehadiran di sektor antariksa. Juni lalu Google membeli perusahaan satelit Skybox Imaging senilai USD500 juta. “Google dan Fidelity bergabung dengan para investor yang sudah lebih dulu yakni Founders Fund, Draper Fisher Jurvetson, Valor Equity Partners, serta Capricorn,” ungkap SpaceX. Juli lalu Google mengakuisisi Songza, layanan musim online streaming gratis yang merekomendasikan lagu berdasarkan apa yang mungkin sedang ingin didengar seseorang. Nilai akuisisi itu tidak diungkapkan, tapi laporan online membenarkan nilai kesepakatan itu sekitar USD15 juta.

“Kami gembira mengumumkan bahwa kami menjadi bagian Google. Kami tidak dapat memikirkan perusahaan yang lebih baik untuk bergabung dengan kami demi menyediakan efek suara terbaik bagi apa saja yang sedang Anda lakukan,” papar pernyataan Songza dalam website-nya, dikutip kantor berita AFP. Songza menjelaskan, akuisisi ini tidak akan mengubah layanan gratis itu, kecuali akan membuatnya semakin cepat, cerdas, dan menyenangkan untuk digunakan.

Songza menyarankan daftar lagu berdasarkan lokasi seseorang dan apa yang sedang mereka lakukan seperti saat memulai hari di rumah, menuju ke kantor, atau sedang berolahraga. Layanan itu memiliki aplikasi untuk perangkat mobile yang ditenagai Apple atau software Android yang didukung Google. “Sejumlah fitur Songza tampaknya akan digabungkan dalam Google Play Music dan YouTube,” ungkap keterangan Google dalam jejaring sosialnya.

“Mereka telah membangun layanan hebat yang menggunakan daftar lagu kontekstual yang disusun pakar untuk memberi Anda musik yang tepat di waktu yang tepat,” papar Google. Songza yang berbasis di New York itu mirip dengan Pandora yang menjadi model musik streaming yang didukung iklan. Google, Amazon, dan Apple memiliki layanan musik yang berkompetisi di pasar di mana Pandora dan Spotify telah menuai kesuksesan.

Apple pada Mei membeli Beats Music dan Beats Electronics dalam kesepakatan senilai USD3 miliar untuk meningkatkan posisinya di sektor musik online yang semakin sengit persaingannya. Akuisisi itu diperkirakan akan membantu Apple yang menjadi pionir musik digital melalui platform iTune yang sudah sangat populer. Selain itu juga dapat membantu Apple untuk menghadapi model layanan streaming seperti Pandora, Spotify, dan lainnya.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9685 seconds (0.1#10.140)