Kagum pada Solidaritas Pencinta Scooter

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:12 WIB
Kagum pada Solidaritas Pencinta Scooter
Kagum pada Solidaritas Pencinta Scooter
A A A
Hobi memang tidak mengenal usia dan pekerjaan. Jika sudah merasa enjoy, siapa pun akan menekuni hobinya meski terkadang harus mengorbankan aktivitas lain di sela-sela rutinitas sehari-hari.

Country Manager-Indonesia Rumah. com Rafael Jeffry A Sani termasuk orang yang menekuni hobi di selakesibukannya. Agak berbeda dengan kebanyakan eksekutif lain, Rafael memilih menekuni hobi berkendara dengan menggunakan sepeda motor scooterVespa. Menurutnya, keinginan memiliki vespa sebenarnya sudah ada sejak masih kecil. Saat itu Rafael kerap melihat saudara dari orang tuanya yang kerap mempergunakan Vespa sebagai alat transportasi.

“Terus menjadi pengen . Tapi, baru bisa terwujud pada 2009,” kata dia. Menjalani hobi memang menjadi cara untuk melepas kepenatan. Apalagi bagi mereka yang sehari-harinya bergelut dengan aktivitas monoton di kantor sehingga tidak sempat bermasyarakat. Bagi pencinta motor Vespa, kendaraan roda dua asal Italia itu memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya karena bentuknya yang terkesan klasik sekaligus unik. Rafael mengakui sepeda motor Vespa pertamanya adalah Corsa Matic tahun 1990.

Dia membelinya dari sebuah komunitas pencinta Vespa. Saat ini dia telah memiliki beberapa motor Vespa. Sedangkan yang dipergunakan sehari-hari, termasuk saat pergi ke kantor, adalah motor Vespaterbaru keluaran tahun 2012. Pria yang pernah meniti karier di sejumlah perusahaan multinasional ini mengaku tidak risih mengendarai sepeda motor Vespa untuk pergi ke kantor atau ke tempat-tempat pertemuan dengan kliennya.

Baginya, mengendarai sepeda motor jauh lebih efektif dan efisien bila dibandingkan mempergunakan mobil karena kemacetan Jakarta yang kadang tidak mengenal waktu. “Sebelum meeting masuk kamar mandi dulu. Cuci muka, rapikan rambut dulu karena kan bekas pakai helm. Setelah itu rapi lagi. Orang biasanya tidak akan terlalu tanya kita naik apa. Terpenting bagaimana urusan kerjanya,” paparnya.

Kendati sudah mengoleksi beberapa jenis motor Vespa, dia mengaku tidak pernah masuk komunitas pencinta Vespa. Sebabnya, Rafael khawatir tidak bisa memenuhi kewajiban sebagai anggota pencinta vespa, khususnya ketika ada acara tur . Padahal, pelaksanaan tur tidak bisa selesai dalam sehari atau dua hari. Meski demikian, ujar dia, apabila ada komunitas Vespa mengadakan acara, Rafael selalu menyempatkan diri bergabung untuk meramaikan kegiatan tersebut.

Tujuannya, untuk membangun pertemanan dengan sesama pencinta Vespa. Dia bahkan kerap menyambangi sejumlah tempat tongkrongan anakanak Vespa di kawasan Bulungan atau Pakubuwono. Menurut pria yang juga salah satu pendiri perusahaan konsultan komunikasi Jecreare itu, satu yang membuatnya mencintai vespa adalah tingginya solidaritas antara sesama pengguna vespa. Salah satu indikasinya, pencinta vespa tidak akan membiarkan pengguna Vespalain yang mogok di jalan.

“Itu pasti akan dibantu, entah itu yang mempergunakan pakaian rapi atau berambut gimbal. Enaknya kalau naik vespa ke mana pun pergi, kalau mogok, pasti ada yang bantuin ,” pungkasnya.

Hermansah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8451 seconds (0.1#10.140)