Danamon Syariah Genjot Pembiayaan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melalui unit usaha syariahnya, Danamon Syariah, menargetkan pembiayaan syariah sebesar USD200 juta pada tahun ini seiring dengan kerja sama pembiayaan perdagangan syariah dengan Islamic Trade Finance Corporation (ITFC).
Direktur Danamon Syariah Herry Hykmanto mengatakan, tujuan utama dari kerja sama ini adalah mengembangkan Syariah Trade Financing atau pembiayaan perdagangan syariah, mendorong dan mempercepat pertumbuhan pembiayaan syariah yang produktif, serta menyinergikan kekuatan kedua institusi.
“Sementara dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan pembiayan mencapai USD1 miliar,” kata Herry saat acara penandatanganan antara Bank Danamon dengan ITFC di Jakarta kemarin. Herry menuturkan, kerja sama ini merupakan awal yang sangat baik dan akan terus mengusahakan untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan trade & commodity finance.
“Islam sangat mengedepankan perdagangan. Oleh karena itu, merupakan suatu kebanggaan kita menandatangani kesepakatan ini dengan ITFC yang akan mendukung kemajuan shariah trade finance di Indonesia,” ujar dia. Sementara itu, Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho menambahkan, kerja sama ini untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan pembiayaan perdagangan berbasis syariah (shariah trade financing) di Indonesia.
“Sebagai salah satu bank yang terkemuka di bidang trade finance di Indonesia, Danamon menyambut baik kerja sama dengan ITFC. Ini merupakan pertama kalinya ITFC berkolaborasi dengan bank di Indonesia dalam kerja sama shariah joint trade financing. Kami sangat bangga ITFC memilih Danamon sebagai agen yang akan mengatur pembiayaan kepada nasabah, menyediakan layanan trade finance dan mengelola agunan perdagangan,” tukas dia.
Pihaknya percaya dengan kolaborasi bersama ITFC ini ke depannya membawa hasil yang baik untuk kemajuan shariah trade finance di Indonesia. “Danamon dan ITFC menyadari kemampuan serta sumber daya masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu, dengan kerja sama ini keduanya sepakat untuk melakukan usaha terbaik guna memberdayakan kemampuan sumber daya masing-masing untuk mencari peluang kerja sama dalam pembiayaan perdagangan bersama (joint trade financing) di Indonesia yang sesuai dengan prinsip syariah. “Joint trade financingini memungkinkan nasabah segmen corporate dan commercial Danamon mendapatkan layanan trade finance yang lebih lengkap dengan harga bersaing,” imbuhnya.
Deputy CEO ITFC Eng Hani Salem Sonbol memaparkan, dengan kolaborasi ini akan menjadi tonggak dalam meningkatkan pertumbuhan shariah trade finance di Indonesia. Dengan keahliannya dalam pembiayaan perdagangan dan komoditas, Danamon telah membuktikan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan industri trade financedi Indonesia.
“Bagi ITFC, kerja sama ini sejalan dengan mandat utama perusahaan kami yakni menyediakan tradefinancing dan memfasilitasi perdagangan antarnegara- negara anggota kami dan negara-negara lainnya,” tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengaturan dan Pengawasan Perbankan Mulya Effendi Siregar mengungkap, kerja sama ini dapat dipandang sebagai kontribusi nyata untuk meningkatkan pertumbuhan industri perbankan syariah nasional.
Menurut dia, peningkatan perdagangan atau trade financing memiliki multiflier effect yang dapat meningkatkan aktivitas ekspor-impor dan kegiatan produksi barang berorientasi ekspor. Dengan berkembangnya trade financing syariah, diharapkan pembiayaan impor dapat menjadi lebih murah dan pembiayaan ekspor menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara lain.
Kunthi fahmar sandy
Direktur Danamon Syariah Herry Hykmanto mengatakan, tujuan utama dari kerja sama ini adalah mengembangkan Syariah Trade Financing atau pembiayaan perdagangan syariah, mendorong dan mempercepat pertumbuhan pembiayaan syariah yang produktif, serta menyinergikan kekuatan kedua institusi.
“Sementara dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan pembiayan mencapai USD1 miliar,” kata Herry saat acara penandatanganan antara Bank Danamon dengan ITFC di Jakarta kemarin. Herry menuturkan, kerja sama ini merupakan awal yang sangat baik dan akan terus mengusahakan untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan trade & commodity finance.
“Islam sangat mengedepankan perdagangan. Oleh karena itu, merupakan suatu kebanggaan kita menandatangani kesepakatan ini dengan ITFC yang akan mendukung kemajuan shariah trade finance di Indonesia,” ujar dia. Sementara itu, Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho menambahkan, kerja sama ini untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan pembiayaan perdagangan berbasis syariah (shariah trade financing) di Indonesia.
“Sebagai salah satu bank yang terkemuka di bidang trade finance di Indonesia, Danamon menyambut baik kerja sama dengan ITFC. Ini merupakan pertama kalinya ITFC berkolaborasi dengan bank di Indonesia dalam kerja sama shariah joint trade financing. Kami sangat bangga ITFC memilih Danamon sebagai agen yang akan mengatur pembiayaan kepada nasabah, menyediakan layanan trade finance dan mengelola agunan perdagangan,” tukas dia.
Pihaknya percaya dengan kolaborasi bersama ITFC ini ke depannya membawa hasil yang baik untuk kemajuan shariah trade finance di Indonesia. “Danamon dan ITFC menyadari kemampuan serta sumber daya masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu, dengan kerja sama ini keduanya sepakat untuk melakukan usaha terbaik guna memberdayakan kemampuan sumber daya masing-masing untuk mencari peluang kerja sama dalam pembiayaan perdagangan bersama (joint trade financing) di Indonesia yang sesuai dengan prinsip syariah. “Joint trade financingini memungkinkan nasabah segmen corporate dan commercial Danamon mendapatkan layanan trade finance yang lebih lengkap dengan harga bersaing,” imbuhnya.
Deputy CEO ITFC Eng Hani Salem Sonbol memaparkan, dengan kolaborasi ini akan menjadi tonggak dalam meningkatkan pertumbuhan shariah trade finance di Indonesia. Dengan keahliannya dalam pembiayaan perdagangan dan komoditas, Danamon telah membuktikan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan industri trade financedi Indonesia.
“Bagi ITFC, kerja sama ini sejalan dengan mandat utama perusahaan kami yakni menyediakan tradefinancing dan memfasilitasi perdagangan antarnegara- negara anggota kami dan negara-negara lainnya,” tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengaturan dan Pengawasan Perbankan Mulya Effendi Siregar mengungkap, kerja sama ini dapat dipandang sebagai kontribusi nyata untuk meningkatkan pertumbuhan industri perbankan syariah nasional.
Menurut dia, peningkatan perdagangan atau trade financing memiliki multiflier effect yang dapat meningkatkan aktivitas ekspor-impor dan kegiatan produksi barang berorientasi ekspor. Dengan berkembangnya trade financing syariah, diharapkan pembiayaan impor dapat menjadi lebih murah dan pembiayaan ekspor menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara lain.
Kunthi fahmar sandy
(ars)