Freeport Akan Kembangkan Tambang Bawah Tanah di Papua
A
A
A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia berencana investasi sebesar USD15 miliar atau setara Rp187,5 triliun (kurs Rp12.500) di Papua. Dana ini untuk mengembangkan tambang bawah tanah (underground mining) di sana.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan, dana ini merupakan investasi tambahan perusahaan tambang besar asal Amerika Serikat (AS).
"Kami akan tanamkan sekitar USD15 miliar untuk proyek ini. Ini juga merupakan bentuk komitmen kami prioritas pada Papua dan memberikan nilai tambah kepada bangsa dan negara ini," ujar Maroef di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Maroef menambahkan, Freeport Indonesia juga akan merealisasikan pembangunan smelter senilai USD2,3 miliar di Gresik, Jawa Timur dan telah bekerja sama dengan Mitsubishi Materials Corp dalam pembangunan proyek tersebut.
"Kami gandeng juga Mitsubishi Materials Corp untuk memproses 1 juta ton konsentrat per tahun. Ke depan akan menjadi 2 juta per tahun. Kalau tahun ini smelter bisa terealisasi, mencapai 3 juta ton," pungkasnya.
(Baca: Ini Alasan Izin Operasi Freeport Diperpanjang 6 Bulan)
Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan, dana ini merupakan investasi tambahan perusahaan tambang besar asal Amerika Serikat (AS).
"Kami akan tanamkan sekitar USD15 miliar untuk proyek ini. Ini juga merupakan bentuk komitmen kami prioritas pada Papua dan memberikan nilai tambah kepada bangsa dan negara ini," ujar Maroef di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Maroef menambahkan, Freeport Indonesia juga akan merealisasikan pembangunan smelter senilai USD2,3 miliar di Gresik, Jawa Timur dan telah bekerja sama dengan Mitsubishi Materials Corp dalam pembangunan proyek tersebut.
"Kami gandeng juga Mitsubishi Materials Corp untuk memproses 1 juta ton konsentrat per tahun. Ke depan akan menjadi 2 juta per tahun. Kalau tahun ini smelter bisa terealisasi, mencapai 3 juta ton," pungkasnya.
(Baca: Ini Alasan Izin Operasi Freeport Diperpanjang 6 Bulan)
(rna)