Ekonom Pesimis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,8%
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi mengatakan, target pertumbuhan ekonomi pemerintah hingga 5,8% sulit tercapai, sebab Bank Indonesia (BI) masih melakukan tight policy.
"Menurut perkiraan kami sekitar 5,2%, sebab pembangunan infrastruktur cukup baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, 5,8% berat lantaran BI masih melakukan tight policy," katanya di JW Marriot Hotel, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Kendati demikian, sambutan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro dalam Global Research Briefing di Jakarta yang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,8% merupakan target realistis. Sebab alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur sudah sangat besar.
Dia mengatakan, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp155 triliun untuk infrastruktur dan pengentasan kemiskinan. Untuk pertama kalinya, anggaran infrastruktur Indonesia lebih tinggi dari anggaran energi.
"Dengan anggaran baru itu, ekonomi akan tumbuh 5,6%-5,8% tahun ini. Meski risiko konsumsi PDB akan stabil dan ekspor komoditas internasional tidak bisa diharapkan," papar Eric.
"Menurut perkiraan kami sekitar 5,2%, sebab pembangunan infrastruktur cukup baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, 5,8% berat lantaran BI masih melakukan tight policy," katanya di JW Marriot Hotel, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Kendati demikian, sambutan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro dalam Global Research Briefing di Jakarta yang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,8% merupakan target realistis. Sebab alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur sudah sangat besar.
Dia mengatakan, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp155 triliun untuk infrastruktur dan pengentasan kemiskinan. Untuk pertama kalinya, anggaran infrastruktur Indonesia lebih tinggi dari anggaran energi.
"Dengan anggaran baru itu, ekonomi akan tumbuh 5,6%-5,8% tahun ini. Meski risiko konsumsi PDB akan stabil dan ekspor komoditas internasional tidak bisa diharapkan," papar Eric.
(izz)