Penjualan Apel di Pasar Kramat Jati Merosot
A
A
A
JAKARTA - Para pedagang apel kola di Pasar Induk Kramat Jati terkena imbas adanya apel impor asal Amerika Serikat (AS) yang terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes.
Para pedagangan di pasar tersebut mengaku mengalami penurunan penjualan secara signifikan. Salah satunya penjual apel Malang, Cipto yang mengaku masih memiliki seribu dus apel di gudang penyimpanan.
"Banyak tidak laku, menurun penjualan akhir-akhir ini," ujarnya saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (30/1/2015).
Menurut dia, biasanya tiap dua hari sekali dia selalu mendatangkan sebanyak 260 kardus atau enam ton apel. Namun dengan sisa yang masih banyak di gudang saat ini, dia memilih untuk menyortir buah agar tetap bisa dipasarkan.
Bahkan, Cipto harus membuang sekitar 1 kg apel karena membusuk. "Ini masih banyak mas, ada yang sudah seminggu, ada yang sepuluh hari," imbuhnya.
Pendapat senada diungkapkan penjaga gudang buah impor, Subadi. Menurutnya, apel impor dari China serta Afrika, biasanya terjual 25 kardus per bulan, tetapi kini hanya terjual 14 kerdus. "Ini apel Afrika sama China, masih 11 kardus," tandasnya.
Para pedagangan di pasar tersebut mengaku mengalami penurunan penjualan secara signifikan. Salah satunya penjual apel Malang, Cipto yang mengaku masih memiliki seribu dus apel di gudang penyimpanan.
"Banyak tidak laku, menurun penjualan akhir-akhir ini," ujarnya saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (30/1/2015).
Menurut dia, biasanya tiap dua hari sekali dia selalu mendatangkan sebanyak 260 kardus atau enam ton apel. Namun dengan sisa yang masih banyak di gudang saat ini, dia memilih untuk menyortir buah agar tetap bisa dipasarkan.
Bahkan, Cipto harus membuang sekitar 1 kg apel karena membusuk. "Ini masih banyak mas, ada yang sudah seminggu, ada yang sepuluh hari," imbuhnya.
Pendapat senada diungkapkan penjaga gudang buah impor, Subadi. Menurutnya, apel impor dari China serta Afrika, biasanya terjual 25 kardus per bulan, tetapi kini hanya terjual 14 kerdus. "Ini apel Afrika sama China, masih 11 kardus," tandasnya.
(izz)