BNI Syariah Bukukan Profitabilitas Rp163 M
A
A
A
JAKARTA - BNI Syariah membukukan peningkatan pertumbuhan profitabilitas sebesar 38,98% atau mencapai Rp163,25 miliar pada 2014.
"Dari data in-house, selama 2014 beberapa indikator berjalan sesuai rencana. Profitabilitas tercapai sebesar Rp163,25 miliar atau naik 38,98% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp117,46 miliar," ujar Presiden Direktur BNI Syariah, Dinno Indiano, dalam pemaparan kinerja BNI Syariah 2014 di Tempo Pavilion, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).
Selanjutnya, pertumbuhan aset BNI Syariah sebesar 32,52% dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Desember 2014 mencapai Rp19,49 triliun.
Menurut Dinno, pertumbuhan aset ini didorong kenaikan pembiayaan sebesar 33,79% dan pertumbuhan DPK sebesar 41,42% dari tahun sebelumnya.
Dari total pembiayaan sebesar Rp15,04 triliun, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif 52,60%, disusul pembiayaan produktif UKM 21,61%, pembiayaan komersial 16,15%, pembiayaan mikro 6,96%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,68%.
Dia menyebutkan, sebagian besar merupakan Griya iB Hasanah sebesar 83,45% bersumber dari pembiayaan konsumtif.
"Seiring pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK juga meningkat 41,42% atau tumbuh sejumlah Rp4,76 triliun dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 45,38%," paparnya.
"Dari data in-house, selama 2014 beberapa indikator berjalan sesuai rencana. Profitabilitas tercapai sebesar Rp163,25 miliar atau naik 38,98% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp117,46 miliar," ujar Presiden Direktur BNI Syariah, Dinno Indiano, dalam pemaparan kinerja BNI Syariah 2014 di Tempo Pavilion, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).
Selanjutnya, pertumbuhan aset BNI Syariah sebesar 32,52% dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Desember 2014 mencapai Rp19,49 triliun.
Menurut Dinno, pertumbuhan aset ini didorong kenaikan pembiayaan sebesar 33,79% dan pertumbuhan DPK sebesar 41,42% dari tahun sebelumnya.
Dari total pembiayaan sebesar Rp15,04 triliun, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif 52,60%, disusul pembiayaan produktif UKM 21,61%, pembiayaan komersial 16,15%, pembiayaan mikro 6,96%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,68%.
Dia menyebutkan, sebagian besar merupakan Griya iB Hasanah sebesar 83,45% bersumber dari pembiayaan konsumtif.
"Seiring pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK juga meningkat 41,42% atau tumbuh sejumlah Rp4,76 triliun dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 45,38%," paparnya.
(dmd)