Laba Bersih BNI Syariah Tumbuh 38,9%
A
A
A
JAKARTA - Bank BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sepanjang 2014 sebesar Rp163,24 miliar. Angka tersebut melesat 38,98% dibanding laba bersih tahun sebelumnya Rp117,46 miliar.
Peningkatan laba tersebut seiring tumbuhnya aset perseroan yang mencapai 32,52% dari tahun sebelumnya, dengan posisi total aset per Desember 2014 mencapai Rp19,49 triliun. Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan, bertambahnya aset didorong pertumbuhan pembiayaan yang meningkat 33,79%. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan peningkatan rata-rata industri syariah, sekitar 12-13%.
Sebagian besar dari total pembiayaan sebesar Rp15,04 triliun dikontribusikan oleh pembiayaan konsumtif sebesar 52,60% atausekitarRp7,91triliun, kemudian pembiayaan produktif UKM 21,61% atau sebesar Rp3,24 triliun. Selanjutnya, pembiayaan komersial sebesar 16,15% atau sekitar Rp2,42 triliun, pembiayaan mikro 6,96% atau sebesar Rp1 triliun, dan pembiayaan kartu HasanahCard 2,68% atausebesar Rp402,56 miliar.
”Kami bersyukur kinerja BNI Syariah selama 2014 berjalan baik. Ini ditandai dengan pertumbuhan aset. Bahkan, per Januari 2015 aset kami sudah tembus sekitar Rp20 triliun dan per Jumat (30/1) lalu sekitar Rp20,5 triliun,” kata Dinno saat paparan kinerja keuangan BNI Syariah di Jakarta, Sabtu (31/1).
Tahun ini, lanjut Dinno, perseroan mencanangkan pertumbuhan aset sekitar 16,5% dengan nonperforming financing (NPF) atau kredit bermasalah tetap dijaga di bawah 2%. Sampai saat ini NPF perseroan pada 2014 sebesar 1,86%, sementara FDR sekitar 92%, dan net interest margin (NIM) berada di angka sekitar 7,39%. Selain pembiayaan, lanjut Dinno, dana pihak ketiga (DPK) juga turut menyokong peningkatan aset.
Dana murah BNI Syariah tumbuh 41,42% menjadi Rp16,24 triliun dari sebelumnya Rp11,48 triliun. Dinno menuturkan, pertumbuhan DPK paling besar berasal dari deposito sebesar Rp8,87 triliun, tabungan Rp5,95 triliun, giro Rp1,41 triliun, serta dana bank Rp841,91 miliar. BNI Syariah juga telah menyiapkan strategi untuk menghadapi enam bulan pertama tahun ini dengan fokus pada pembiayaan konsumer.
”Pembiayaan konsumer kita sekitar 90% dalam bentuk griya rumahpertama. Jadiartinya, kita punya NPF di perumahan sekitar 1,49%. Itu yang menolong NPF kita secara total di angka 1,86%,” tambah Direktur Bisnis PT Bank BNI Syariah Imam T Saptono. Perseroan juga tetap melanjutkankampanye HasanahTitik. Menurutnya, berbagai program menarik dipersiapkan agar nasabah dan masyarakat dapat merasakan pengalaman ber-Hasanah (Hasanah Experience).
Pada program ini, nasabah dapat memanfaatkan pengendapan dana pada tabungan untuk mendapatkan hadiah dalam program Pilih Hasanahmu. Bagi nasabah baru Griya iB Hasanah, tersedia pilihan hadiah yang dapat melengkapi kenyamanan hunian barunya. ”Tidak itu saja, dalam waktu dekat masyarakat dapat mengikuti kuis/tes Gaya Pengelolaan Keuangan yang dapat membantu masyarakat untuk melakukan perencanaan keuangan dengan cara yang sederhana,” tutur dia.
Untuk lebih melengkapi Hasanah Experience, BNI Syariah bekerja sama dengan Master Card telah meluncurkan Kartu Haji dan Umroh Indonesia. Imam memaparkan, dengan kartu ini jamaah Haji dan umrah dapat tenang beribadah karena sewaktu-waktu dapat menarik uang tunai di ATM jaringan Master Card di Arab Saudi.
Dia mengharapkan dapat membidik sekitar 30% nasabah haji dan umrah untuk menggunakan Kartu Haji dan Umroh. Lebih lanjut dia menuturkan, perseroan juga sudah mengelola rekening tabungan haji sebesar Rp414 miliar per Desember 2014. Dana tersebut dikumpulkan perseroan dari sekitar 146.591 rekening. ”Pencapaian jumlah rekening dan nilai tabungan haji diprediksi terus meningkat. Kami menargetkan dapat memberangkatkan sekitar 15.000 jamaah haji,” ujar dia.
Kunthi fahmar sandy
Peningkatan laba tersebut seiring tumbuhnya aset perseroan yang mencapai 32,52% dari tahun sebelumnya, dengan posisi total aset per Desember 2014 mencapai Rp19,49 triliun. Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan, bertambahnya aset didorong pertumbuhan pembiayaan yang meningkat 33,79%. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan peningkatan rata-rata industri syariah, sekitar 12-13%.
Sebagian besar dari total pembiayaan sebesar Rp15,04 triliun dikontribusikan oleh pembiayaan konsumtif sebesar 52,60% atausekitarRp7,91triliun, kemudian pembiayaan produktif UKM 21,61% atau sebesar Rp3,24 triliun. Selanjutnya, pembiayaan komersial sebesar 16,15% atau sekitar Rp2,42 triliun, pembiayaan mikro 6,96% atau sebesar Rp1 triliun, dan pembiayaan kartu HasanahCard 2,68% atausebesar Rp402,56 miliar.
”Kami bersyukur kinerja BNI Syariah selama 2014 berjalan baik. Ini ditandai dengan pertumbuhan aset. Bahkan, per Januari 2015 aset kami sudah tembus sekitar Rp20 triliun dan per Jumat (30/1) lalu sekitar Rp20,5 triliun,” kata Dinno saat paparan kinerja keuangan BNI Syariah di Jakarta, Sabtu (31/1).
Tahun ini, lanjut Dinno, perseroan mencanangkan pertumbuhan aset sekitar 16,5% dengan nonperforming financing (NPF) atau kredit bermasalah tetap dijaga di bawah 2%. Sampai saat ini NPF perseroan pada 2014 sebesar 1,86%, sementara FDR sekitar 92%, dan net interest margin (NIM) berada di angka sekitar 7,39%. Selain pembiayaan, lanjut Dinno, dana pihak ketiga (DPK) juga turut menyokong peningkatan aset.
Dana murah BNI Syariah tumbuh 41,42% menjadi Rp16,24 triliun dari sebelumnya Rp11,48 triliun. Dinno menuturkan, pertumbuhan DPK paling besar berasal dari deposito sebesar Rp8,87 triliun, tabungan Rp5,95 triliun, giro Rp1,41 triliun, serta dana bank Rp841,91 miliar. BNI Syariah juga telah menyiapkan strategi untuk menghadapi enam bulan pertama tahun ini dengan fokus pada pembiayaan konsumer.
”Pembiayaan konsumer kita sekitar 90% dalam bentuk griya rumahpertama. Jadiartinya, kita punya NPF di perumahan sekitar 1,49%. Itu yang menolong NPF kita secara total di angka 1,86%,” tambah Direktur Bisnis PT Bank BNI Syariah Imam T Saptono. Perseroan juga tetap melanjutkankampanye HasanahTitik. Menurutnya, berbagai program menarik dipersiapkan agar nasabah dan masyarakat dapat merasakan pengalaman ber-Hasanah (Hasanah Experience).
Pada program ini, nasabah dapat memanfaatkan pengendapan dana pada tabungan untuk mendapatkan hadiah dalam program Pilih Hasanahmu. Bagi nasabah baru Griya iB Hasanah, tersedia pilihan hadiah yang dapat melengkapi kenyamanan hunian barunya. ”Tidak itu saja, dalam waktu dekat masyarakat dapat mengikuti kuis/tes Gaya Pengelolaan Keuangan yang dapat membantu masyarakat untuk melakukan perencanaan keuangan dengan cara yang sederhana,” tutur dia.
Untuk lebih melengkapi Hasanah Experience, BNI Syariah bekerja sama dengan Master Card telah meluncurkan Kartu Haji dan Umroh Indonesia. Imam memaparkan, dengan kartu ini jamaah Haji dan umrah dapat tenang beribadah karena sewaktu-waktu dapat menarik uang tunai di ATM jaringan Master Card di Arab Saudi.
Dia mengharapkan dapat membidik sekitar 30% nasabah haji dan umrah untuk menggunakan Kartu Haji dan Umroh. Lebih lanjut dia menuturkan, perseroan juga sudah mengelola rekening tabungan haji sebesar Rp414 miliar per Desember 2014. Dana tersebut dikumpulkan perseroan dari sekitar 146.591 rekening. ”Pencapaian jumlah rekening dan nilai tabungan haji diprediksi terus meningkat. Kami menargetkan dapat memberangkatkan sekitar 15.000 jamaah haji,” ujar dia.
Kunthi fahmar sandy
(bbg)