PTPP Akan Rights Issue Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) pada tahun depan berencana menerbitkan saham baru melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Corporate Secretary PT PP Taufik Hidayat mengatakan, perseroan akan mengajukan suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4,4 triliun pada 2016. Melalui PMN tersebut, perseroan berharap bisa memperkuat struktur permodalan dan juga menambah ekuitas perusahaan.
"Melalui PMN sebesar Rp4,4 triliun, ekuitas kita akan menjadi 2,5x. Hal ini sebagai persyaratan bank untuk dapat meningkatkan pengajuan pinjaman," kata Taufik saat dihubungi sejumlah media di Jakarta, Senin (2/2/2015).
Sama halnya dengan emiten BUMN perusahaan terbuka lainnya, PT PP akan rights issue. Nantinya pemerintah akan bertindak sebagai calon pembeli siaga (standby buyer) melalui aksi korporasi tersebut.
"Jumlah total rights issue-nya belum bisa kita sebutkan berapa, yang pasti untuk PMN sebesar Rp4,4 triliun. Yang pasti jumlah total saham pemerintah di perseroan saat ini sebesar 51%," tandasnya.
Taufik menambahkan, dana perolehan PMN tersebut akan digunakan perseroan untuk proyek pembangunan infrastruktur. Emiten kontruksi pelat merah ini pada tahun depan tengah bersiap untuk membidik sejumlah proyek, di antaranya pembangunan jalan tol, pembangunan dermaga pelabuhan dan pembangunan power plant (pembangkit listrik).
Corporate Secretary PT PP Taufik Hidayat mengatakan, perseroan akan mengajukan suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4,4 triliun pada 2016. Melalui PMN tersebut, perseroan berharap bisa memperkuat struktur permodalan dan juga menambah ekuitas perusahaan.
"Melalui PMN sebesar Rp4,4 triliun, ekuitas kita akan menjadi 2,5x. Hal ini sebagai persyaratan bank untuk dapat meningkatkan pengajuan pinjaman," kata Taufik saat dihubungi sejumlah media di Jakarta, Senin (2/2/2015).
Sama halnya dengan emiten BUMN perusahaan terbuka lainnya, PT PP akan rights issue. Nantinya pemerintah akan bertindak sebagai calon pembeli siaga (standby buyer) melalui aksi korporasi tersebut.
"Jumlah total rights issue-nya belum bisa kita sebutkan berapa, yang pasti untuk PMN sebesar Rp4,4 triliun. Yang pasti jumlah total saham pemerintah di perseroan saat ini sebesar 51%," tandasnya.
Taufik menambahkan, dana perolehan PMN tersebut akan digunakan perseroan untuk proyek pembangunan infrastruktur. Emiten kontruksi pelat merah ini pada tahun depan tengah bersiap untuk membidik sejumlah proyek, di antaranya pembangunan jalan tol, pembangunan dermaga pelabuhan dan pembangunan power plant (pembangkit listrik).
(rna)