IHSG Diprediksi pada Kisaran 5.250-5.325
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini diprediksi akan berbalik arah ke zona hijau terimbas menguatnya Wall Street semalam.
"IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi menguat. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.250 dan resistance 5.325," kata analis teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, Selasa (3/2/2015).
Adapun sentimen dari bursa Amerika Serikat (AS) mendukung IHSG bergerak positif. Pasar saham AS semalam ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Avg naik sebesar 1,14%, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar 1,30%.
Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini variatif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik sebesar 0,21%, sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) melemah 0,22%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 1,61% ke level USD50,37 per barel, sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,20% ke posisi
USD1.274,40 per troi ons.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada bulan Januari terjadi deflasi sebesar 0,24%. Deflasi ini sedikit diatas perkiraan Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya memprediksi akan terjadi deflasi sebesar 0,12%.
Deflasi utamanya terjadi karena adanye penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dua kali, yaitu pada 1 Januari dan 19 Januari 2015.
"IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi menguat. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.250 dan resistance 5.325," kata analis teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, Selasa (3/2/2015).
Adapun sentimen dari bursa Amerika Serikat (AS) mendukung IHSG bergerak positif. Pasar saham AS semalam ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Avg naik sebesar 1,14%, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar 1,30%.
Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini variatif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik sebesar 0,21%, sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) melemah 0,22%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 1,61% ke level USD50,37 per barel, sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,20% ke posisi
USD1.274,40 per troi ons.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada bulan Januari terjadi deflasi sebesar 0,24%. Deflasi ini sedikit diatas perkiraan Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya memprediksi akan terjadi deflasi sebesar 0,12%.
Deflasi utamanya terjadi karena adanye penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dua kali, yaitu pada 1 Januari dan 19 Januari 2015.
(rna)