One Asia Gelontorkan Dana Rp150 Miliar
A
A
A
GORONTALO - Perusahaan asal Australia, One Asia Resources Ltd, bekerja sama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani Marissa mengembangkan tambang emas di Gunung Pani, Pahuwato, Gorontalo.
Eksternal Relation Manager One Asia Reaources Soetan Sejati mengatakan sejak 2009 hingga 2014 telah menggelontorkan dana sebesar Rp150 miliar untuk tahap eksplorasi. Rencananya tahun ini pihaknya telah masuk ke tahap konstruksi tambang. “Terdapat 45 titik eksplorasi sampai 2014, rencananya tahun ini kita akan melaksanakan tahap konstruksi. Total dana investasi hingga produksi yang dibutuhkan sekitar Rp1,8 triliun,” ungkap dia di Pohuwato, Gorontalo, kemarin.
Menurut Soetan, aktivitas penambangan di Gunung Pani telah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP). Izin telah dikeluarkan di bawah pemerintah daerah. “Kami sudah mengantongi izin karena dalam suatu daerah maka IUP di bawah bupati,” katanya. Sebagai informasi, pembagian hasil dilakukan sesuai aturan pemerintah antara One Asia dan KUD Dharma Tani Marissa.
Adapun untuk One Asia sebesar 49% dan 51% untuk KUD Dharma Tani Marissa. Perusahaan tambang asal Australia ini telah mempekerjakan 120 karyawan untuk menyelesaikan tahap eksplorasinya. Sementara tahap konstruksi hingga produksi membutuhkan 350 orang pekerja.
“Prioritas dari lokal sekitar 75%, nasional 20%, dan tenaga asing 5%,” kata dia. Hingga tahap produksi, lanjutnya, paling tidak akan menambah lebih banyak karyawan. Soetan mengatakan, penyerapan tenaga lokal provinsi dan kabupaten 525 orang, sementara 140 di luar provinsi dan 5% dari asing.
“Kerja sama pasti mengutamakan putra daerah. Utamanya bagi yang sudah punya tambang,” paparnya. Selain di Gunung Pani, lanjut Soetan, One Asia juga telah mengembangkan tambang emas di Luwuk. Tambang awak emas juga akan konstruksi tahun ini.
“Kalau di Luwuk ini full kontrak karya. Tahun ini rencananya kita konstruksi,” ungkapnya. Dia mengatakan, cadangan emas di Awak Emas mencapai 2,5 juta ounce emas. Adapun luas area tambang awak emas 14.390 hektare. “Awak emas juga akan bangun peleburan bijih emas bullion sendiri. Tapi, untuk refinery tetap di PT Antam Tbk,” katanya.
Soetan menambahkan, sesuai aturan pertambangan, pihaknya juga telah menandatangani kesepakatan adendum kontrak karya (KK) terkait enam isu renegosiasi. Salah satunya terkait komitmennya akan membangun fasilitas pengolahan sesuai potensi tambang yang dikelolanya.
Enam isu strategis yang dibahas dalam renegosiasi KK pertambangan di antaranya luas wilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalti, kewajiban pengolahan dan pemurnian, kewajiban divestasi, serta kewajiban penggunaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri.
Nanang wijayanto
Eksternal Relation Manager One Asia Reaources Soetan Sejati mengatakan sejak 2009 hingga 2014 telah menggelontorkan dana sebesar Rp150 miliar untuk tahap eksplorasi. Rencananya tahun ini pihaknya telah masuk ke tahap konstruksi tambang. “Terdapat 45 titik eksplorasi sampai 2014, rencananya tahun ini kita akan melaksanakan tahap konstruksi. Total dana investasi hingga produksi yang dibutuhkan sekitar Rp1,8 triliun,” ungkap dia di Pohuwato, Gorontalo, kemarin.
Menurut Soetan, aktivitas penambangan di Gunung Pani telah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP). Izin telah dikeluarkan di bawah pemerintah daerah. “Kami sudah mengantongi izin karena dalam suatu daerah maka IUP di bawah bupati,” katanya. Sebagai informasi, pembagian hasil dilakukan sesuai aturan pemerintah antara One Asia dan KUD Dharma Tani Marissa.
Adapun untuk One Asia sebesar 49% dan 51% untuk KUD Dharma Tani Marissa. Perusahaan tambang asal Australia ini telah mempekerjakan 120 karyawan untuk menyelesaikan tahap eksplorasinya. Sementara tahap konstruksi hingga produksi membutuhkan 350 orang pekerja.
“Prioritas dari lokal sekitar 75%, nasional 20%, dan tenaga asing 5%,” kata dia. Hingga tahap produksi, lanjutnya, paling tidak akan menambah lebih banyak karyawan. Soetan mengatakan, penyerapan tenaga lokal provinsi dan kabupaten 525 orang, sementara 140 di luar provinsi dan 5% dari asing.
“Kerja sama pasti mengutamakan putra daerah. Utamanya bagi yang sudah punya tambang,” paparnya. Selain di Gunung Pani, lanjut Soetan, One Asia juga telah mengembangkan tambang emas di Luwuk. Tambang awak emas juga akan konstruksi tahun ini.
“Kalau di Luwuk ini full kontrak karya. Tahun ini rencananya kita konstruksi,” ungkapnya. Dia mengatakan, cadangan emas di Awak Emas mencapai 2,5 juta ounce emas. Adapun luas area tambang awak emas 14.390 hektare. “Awak emas juga akan bangun peleburan bijih emas bullion sendiri. Tapi, untuk refinery tetap di PT Antam Tbk,” katanya.
Soetan menambahkan, sesuai aturan pertambangan, pihaknya juga telah menandatangani kesepakatan adendum kontrak karya (KK) terkait enam isu renegosiasi. Salah satunya terkait komitmennya akan membangun fasilitas pengolahan sesuai potensi tambang yang dikelolanya.
Enam isu strategis yang dibahas dalam renegosiasi KK pertambangan di antaranya luas wilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalti, kewajiban pengolahan dan pemurnian, kewajiban divestasi, serta kewajiban penggunaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri.
Nanang wijayanto
(ftr)