Sharp Proyeksikan Kerugian USD256 Juta

Rabu, 04 Februari 2015 - 12:46 WIB
Sharp Proyeksikan Kerugian...
Sharp Proyeksikan Kerugian USD256 Juta
A A A
TOKYO - Perusahaan elektronik Jepang, Sharp, memproyeksikan kerugian sekitar USD256 juta (sekitar Rp3,2 triliun) saat kinerja bisnis televisi kian memburuk.

Produsen barang elektronik merek Aquos ini menyatakan, pihaknya memperkirakan kerugian 30 miliar yen pada tahun fiskal yang berakhir hingga Maret, setelah memprediksi laba dalam jumlah yang sama. Perusahaan yang berbasis di Osaka ini merugi 7,2 miliar yen pada sembilan bulan hingga Desember. Sharp memperingatkan sebelumnya bahwa laba tahunan akan turun di bawah proyeksi akibat penurunan penjualan di dalam negeri dan ketatnya persaingan di bisnis liquid crystal display (LCD).

“Kami merevisi proyeksi yang diumumkan sebelumnya saat kami mengantisipasi memburuknya laba. Ada perubahan yang lebih besar dibandingkan perkiraan pada lingkungan bisnis seperti fluktuasi cepat nilai tukar mata uang dan penurunan harga di bisnis LCD ukuran kecil dan menengah,” papar pernyataan Sharp, dikutip kantor berita AFP .

Sharp bersama pesaingnya, Sony dan Panasonic, telah melakukan restrukturisasi yang menyakitkan untuk keluar dari kerugian yang terjadi bertahuntahun di unit televisi. Apalagi, persaingan dari perusahaan asing semakin berat. Meski demikian, melemahnya yen telah mengurangi kerugian karena menaikkan nilai pendapatan luar negeri yang dikirim kembali ke Negeri Sakura.

Panasonic memperkirakan laba bersih 140 miliar yen saat pendapatan asingnya dikirim kembali ke Jepang. Sony akan memublikasikan hasil sementara pada hari ini. Perusahaan itu awalnya mengumumkan izin penundaan rilis laporan pendapatan per kuartal setelah serangan cyber yang merusak jaringan komputer di unit film Hollywood.

Sony meminta penundaan karena Sony Pictures Entertainment tidak memiliki waktu untuk mengeluarkan pernyataan keuangan setelah serangan cyber tersebut, terkait film kontroversial berjudul “The Interview “ yang dikecam Korea Utara (Korut). Sebelumnya dilaporkan, Panasonic menutup pabrik manufaktur televisi di China dan menjual pabrik di Meksiko sebagai bagian rencana restrukturisasi mengurangi kerugian.

“Raksasa elektronik Jepang itu terpaksa mengambil langkah tersebut di dua negara karena penurunan tajam harga televisi di Amerika Utara dan China,” ungkap laporan surat kabar Nikkei, dikutip kantor berita AFP . Langkah ini akan mengakibatkan penurunan produksi luar negeri hingga 700.000 unit per tahun, mencakup sekitar 10% output internasional. Di China Panasonic menghentikan produksi di perusahaan patungan yang 80% dimilikinya, di Provinsi Shandong, pada Jumat (30/1) lalu.

“Perusahaan berencana merumahkan ratusan pegawainya,” demikian laporan Nikkei. Panasonic akan terus menjual televisi di China dengan produksi outsourcing sekitar 200.000 unit per tahun. Di Meksiko, Panasonic diperkirakan menjual satu pabrik pada tahun ini yang total produksinya per tahun mencapai 500.000 unit dan sebagian besar dikirim ke pasar Amerika Serikat (AS).

Perusahaan saat ini berencana fokus pada model resolusi tinggi dan televisi dengan nilai tambah tinggi lainnya. Panasonic telah bekerja keras meningkatkan laba di segmen televisi yang mengalami kerugian selama enam tahun terakhir. Bisnis televisi membukukan kerugian USD396 juta pada tahun fiskal hingga Maret tahun lalu.

Syarifudin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1070 seconds (0.1#10.140)