BNI Targetkan Transaksi Internasional Naik 30%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (persero) atau BNI menargetkan transaksi internasional tahun ini sekitar USD40,43 miliar atau senilai Rp511 triliun (kurs Rp12.652/USD). Jumlah tersebut naik 20-30% dari tahun sebelumnya.
Direktur Tresuri dan International Finance (IF) BNI, Suwoko Singoastro mengatakan, transaksi internasional pada 2014 mencapai USD31,1 miliar. Tahun ini, ada peluang kenaikan transaksi perdagangan internasional lantaran diwajibkannya ekspor komoditas CPO, batu bara, mineral, dan migas menggunakan menggunakan letter of credit (LC).
“Itu kan uangnya sangat besar buat bank dan nasabah BNI banyak yang bergerak di bidang itu. Jadi, kita berani proyeksikan bisa naik,” ujar Suwoko, Rabu (4/2/2015).
Dia mengungkapkan, ketentuan ekspor menggunakan LC ini, bisa menjadi salah satu faktor pendorong di samping banyak nasabah eksisting ekstportir di sektor-sektor unggulan. Untuk menopang transaksi luar negeri, BNI yakin ketersediaan valas dapat memenuhi kebutuhan.
"Transaski valas di Indonesia saat ini baru mencapai USD5 miliar per hari. Jauh dibandingkan Malaysia yang mencapai USD16 miliar atau Thailand bisa mencapai USD12-13 miliar," terangnya.
Selain itu, BNI juga akan fokus meningkatkan infrastrukur untuk membentuk instumen-instrumen hedging untuk pendalaman pasar, termasuk peningkatan kualitas SDM.
Direktur Tresuri dan International Finance (IF) BNI, Suwoko Singoastro mengatakan, transaksi internasional pada 2014 mencapai USD31,1 miliar. Tahun ini, ada peluang kenaikan transaksi perdagangan internasional lantaran diwajibkannya ekspor komoditas CPO, batu bara, mineral, dan migas menggunakan menggunakan letter of credit (LC).
“Itu kan uangnya sangat besar buat bank dan nasabah BNI banyak yang bergerak di bidang itu. Jadi, kita berani proyeksikan bisa naik,” ujar Suwoko, Rabu (4/2/2015).
Dia mengungkapkan, ketentuan ekspor menggunakan LC ini, bisa menjadi salah satu faktor pendorong di samping banyak nasabah eksisting ekstportir di sektor-sektor unggulan. Untuk menopang transaksi luar negeri, BNI yakin ketersediaan valas dapat memenuhi kebutuhan.
"Transaski valas di Indonesia saat ini baru mencapai USD5 miliar per hari. Jauh dibandingkan Malaysia yang mencapai USD16 miliar atau Thailand bisa mencapai USD12-13 miliar," terangnya.
Selain itu, BNI juga akan fokus meningkatkan infrastrukur untuk membentuk instumen-instrumen hedging untuk pendalaman pasar, termasuk peningkatan kualitas SDM.
(dmd)