AS-UE Percepat Perundingan Perdagangan Bebas

Minggu, 08 Februari 2015 - 10:28 WIB
AS-UE Percepat Perundingan Perdagangan Bebas
AS-UE Percepat Perundingan Perdagangan Bebas
A A A
BRUSSELS - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sepekat bekerja sama penuh untuk mengamankan negosiasi perdagangan bebas terbesar di dunia meski ada skeptisisme di kedua pihak.

Para negosiator mengakhiri seri perundingan kedelapan dalam Kemitraan Investasi dan Perdagangan Trans-Atlantik (Trans-Atlantic Trade and Investment Partnership/TTIP) yang sudah hampir dua tahun mendapat kecaman para aktivis. Mereka sepakat menggelar dua putaran perundingan lagi sebelum musim panas, satu putaran digelar pada April mendatang.

”Kita telah menerima instruksi jelas untuk mengintensifkan perundingan kita dan menciptakan lebih banyak kemajuan pada tahun ini,” ungkap Kepala Negosiator UE Ignacio Garcia Bercero, dikutip kantor berita AFP. Kepala Negosiator AS Dan Mulaney menambahkan, ”Kita bekerja sama penuh untuk TTIP, bekerja lintas bidang.” Meski demikian, Wakil Presiden AS Joe Biden saat kunjungan ke kantor pusat UE di Brussels menekankan sulitnya mengatasi skeptisisme publik tentang kesepakatan antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Para pengkritik di Eropa menyatakan, ada kepentingan kuat menjual pasar dalam negosiasinegosiasi rahasia. Adapun Jerman juga tidak terlalu berminat dengan negosiasi tersebut. ”Satu hal yang kita yakinkan pada rakyat Amerika ialah Eropa sama tertariknya dalam proses ini. AS dan UE berkomitmen meruntuhkan berbagai penghalang yang masih ada bagi perdagangan sehingga kita dapat mencapai potensi penuh dalam aliansi trans-Atlantik yang luar biasa,” kata Biden.

Pertemuan ini merupakan yang pertama kali sejak Ketua Komisi Eropa yang baru, Jean- Claude Juncker, menjabat pada November. Mulaney menjelaskan, prioritasnya ialah mencapai TTIP, meskipun ada kritik bahwa AS lebih fokus membuat kesepakatan terpisah dengan Asia.

”Putaran perundingan pekan ini konstruktif, tapi kita perlu melihat kemajuan lebih konkret di sepanjang jalan yang disepakati para menteri kita jika kita ingin mengubah awal baru itu menjadi kenyataan,” tutur Mullaney.

Kesepakatan perdagangan AS-UE tidak hanya memangkas tarif perdagangan yang sudah rendah saat ini, tapi juga mengharmonikan berbagai regulasi sehingga akan mempengaruhi berbagai barang dan jasa, mulai dari keju Roquefort hingga pembukuan. Meski demikian, para pengkritik menentang banyak aspek dalam kesepakatan tersebut.

Salah satu isu utama yang dikritik ialah pernyataan dalam draf kesepakatan yang mengizinkan berbagai perusahaan menuntut pemerintah di pengadilan yang berada di atas hukum nasional. ”Isu ini tidak dibahas dalam perundingan putaran kali ini,” kata Bercero. Kesepakatan perdagangan bebas AS-UE ini sangat penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Seperti dilaporkan, ekonomi AS mengalami pertumbuhan ”rendah” atau ”moderat” pada 2014 dan harga minyak yang rendah memukul berbagai wilayah penghasil energi. Pertumbuhan lapangan kerja AS ”moderat” dari pertengahan November hingga Desember, tapi tidak disertai peningkatan gaji. Hal itu diungkapkan dalam Buku Putih Bank Sentral AS (Federal Reserve/Fed), kumpulan laporan ekonomi dari 12 distrik bank sentral.

”Besarnya tekanan gaji dibatasi oleh pekerja dengan skill teknis tertentu,” papar laporan yang akan digunakan sebagai basis diskusi rapat kebijakan moneter Fed mendatang pada 27-28 Januari. Cepatnya penurunan harga minyak mengakibatkan melemahnya pertumbuhan ekonomi di wilayah penghasil minyak sehingga membebani penciptaan lapangan kerja.

Sebagian besar distrik Fed melaporkan pertumbuhan ekonomi rendah atau moderat. Adapun, Kansas City District, Midwest, melaporkan sedikit ekspansi, dengan pertumbuhan lebih lambat dalam industri energi.

”Sebagian besar responden melaporkan aktivitas pengeboran yang lebih sedikit, dan permintaan untuk jasa ladang minyak turun. Rig minyak berkurang dan rig gas alami meningkat. Masa depan aktivitas pengeboran, tenaga kerja, dan pengeluaran modal diproyeksikan lebih rendah untuk merespons turunnya harga minyak,” papar laporan tersebut.

Dallas Fed di Texas mengindikasi pertumbuhan sedikit lemah selama periode tersebut. Beberapa pelaku industri pun menyatakan khawatir dengan dampak harga minyak yang lebih rendah di distrik ekonomi tersebut.

Harga minyak yang lebih rendah memicu penurunan perekrutan pegawai, misalnya, di wilayah produsen energi yakni North Dakota dan Montana.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5379 seconds (0.1#10.140)