OJK Dorong Perbankan Syariah Lakukan IPO
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan syariah nasional dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan penerbitan saham perdana (initial public offering/IPO).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, hal tersebut agar dapat menambah lebih banyak nilai kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Perbankan syariah didorong IPO agar ada tambahan produk di pasar modal, tambah suplai size. Tentu kita dorong termasuk BUMN ini juga," ujarnya di Kantor OJK, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Perusahaan BUMN juga didorong karena ingin agar ada pendalaman pada industri pasar modal nasional.
Untuk pencapaian produk pasar modal syariah, seperti reksa dana dan sukuk syariah, Nurhaida mengaku tidak menerapkan target. Menurutnya sebagai regulator serta pengawas, pihaknya akan berusaha memberikan iklim yang kondusif.
"Ke depan terkait syariah agar investor minat ke syariah, tingkatkan sosialisasi. Masuk ke pasar modal adalah yang syariah compliance," pungkas dia.
Sekadar informasi, BEI menargetkan jumlah emiten baru sebanyak 32 emiten. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding realisasi emiten pada tahun lalu, yang hanya 25 emiten.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, hal tersebut agar dapat menambah lebih banyak nilai kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Perbankan syariah didorong IPO agar ada tambahan produk di pasar modal, tambah suplai size. Tentu kita dorong termasuk BUMN ini juga," ujarnya di Kantor OJK, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Perusahaan BUMN juga didorong karena ingin agar ada pendalaman pada industri pasar modal nasional.
Untuk pencapaian produk pasar modal syariah, seperti reksa dana dan sukuk syariah, Nurhaida mengaku tidak menerapkan target. Menurutnya sebagai regulator serta pengawas, pihaknya akan berusaha memberikan iklim yang kondusif.
"Ke depan terkait syariah agar investor minat ke syariah, tingkatkan sosialisasi. Masuk ke pasar modal adalah yang syariah compliance," pungkas dia.
Sekadar informasi, BEI menargetkan jumlah emiten baru sebanyak 32 emiten. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding realisasi emiten pada tahun lalu, yang hanya 25 emiten.
(rna)