BI Anggap Pelemahan Rupiah Masih Batas Wajar
Jum'at, 13 Februari 2015 - 14:59 WIB

BI Anggap Pelemahan Rupiah Masih Batas Wajar
A
A
A
JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai, pelemahan rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir ini masih dalam batas yang wajar. Bahkan, sejumlah negara melemah lebih buruk dibanding Indonesia, seperti Won Korea.
"Kemarin itu korea won lebih lemah. Penguatan dolar di seluruh dunia Eropa, Korea, yen," katanya di Komplek Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Menurutnya, stabilitas rupiah menggambarkan fundamental ekonomi Indonesia, jadi selama neraca transaksi pembayaran Indonesia masih defisit maka pelemahan rupiah merupakan situasi yang wajar. Begitu pun dengan kenaikan tingkat suku bunga dolar AS yang ikut memicu pelemahan seluruh mata uang di dunia.
Namun, ketika ditanya apakah pelemahan rupiah berpotensi menembus angka Rp13.000 per USD, Mirza enggan berkomentar. "Tenang saja, BI akan selalu ada di pasar," ucap dia.
Mirza mengatakan, pelemahan rupiah justru berdampak positif pada ekspor. "Pelemahan rupiah bagus untuk ekspor yang meningkat 7%, padahal yang lain turun," pungkasnya.
"Kemarin itu korea won lebih lemah. Penguatan dolar di seluruh dunia Eropa, Korea, yen," katanya di Komplek Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Menurutnya, stabilitas rupiah menggambarkan fundamental ekonomi Indonesia, jadi selama neraca transaksi pembayaran Indonesia masih defisit maka pelemahan rupiah merupakan situasi yang wajar. Begitu pun dengan kenaikan tingkat suku bunga dolar AS yang ikut memicu pelemahan seluruh mata uang di dunia.
Namun, ketika ditanya apakah pelemahan rupiah berpotensi menembus angka Rp13.000 per USD, Mirza enggan berkomentar. "Tenang saja, BI akan selalu ada di pasar," ucap dia.
Mirza mengatakan, pelemahan rupiah justru berdampak positif pada ekspor. "Pelemahan rupiah bagus untuk ekspor yang meningkat 7%, padahal yang lain turun," pungkasnya.
(izz)