BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 7,5%
Selasa, 17 Februari 2015 - 17:34 WIB

BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 7,5%
A
A
A
JAKARTA - Rapat Dewan Gubenur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,5% atau turun 25 bps. Keputusan RDG BI tersebut dinilai masih konsisten dengan kondisi ekonomi saat ini yaitu menjaga inflasi.
"Setelah rapat, RDG pada 17 Februari 2015 ini memutuskan untuk menurunkan BI Rate di angka 7,5%," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Selain mempertahankan BI Rate, RDG BI juga menetapkan untuk menahan suku bunga landing facility dan deposit facility masing-masing pada posisi 8,0% dan 5,5%
Kebijakan tersebut, kata Agus, konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4% plus minus 1% pada 2015 dan 2016, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.
"BI melihat dan meyakini bahwa pengendalian inflasi untuk menjaga rendah dan stabil cukup mengarah kepada inflasi di bawah 4%. Ini juga merupakan satu kondisi yang akan terus dijaga dengan upaya pemerintah, pemerintah daerah maupun pusat," jelasnya.
BI menyambut baik, kebijakan energi, infrastruktur, dan perbaikan izin investasi PTSP yang dilakukan pemerintah. BI melihat disetujui APBNP 2015, kebijakan fiskal dan reformasi struktural akan mampu mendukung perekonomi lebih tinggi dan kuat.
Ke depan, BI akan meningkatkan kebijakan moneter dan makro frudensial. "BI Rate didasarkan atas kajian dan fakta yang dilakukan, apa yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan kebijakan politik," tandas dia.
"Setelah rapat, RDG pada 17 Februari 2015 ini memutuskan untuk menurunkan BI Rate di angka 7,5%," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Selain mempertahankan BI Rate, RDG BI juga menetapkan untuk menahan suku bunga landing facility dan deposit facility masing-masing pada posisi 8,0% dan 5,5%
Kebijakan tersebut, kata Agus, konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4% plus minus 1% pada 2015 dan 2016, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.
"BI melihat dan meyakini bahwa pengendalian inflasi untuk menjaga rendah dan stabil cukup mengarah kepada inflasi di bawah 4%. Ini juga merupakan satu kondisi yang akan terus dijaga dengan upaya pemerintah, pemerintah daerah maupun pusat," jelasnya.
BI menyambut baik, kebijakan energi, infrastruktur, dan perbaikan izin investasi PTSP yang dilakukan pemerintah. BI melihat disetujui APBNP 2015, kebijakan fiskal dan reformasi struktural akan mampu mendukung perekonomi lebih tinggi dan kuat.
Ke depan, BI akan meningkatkan kebijakan moneter dan makro frudensial. "BI Rate didasarkan atas kajian dan fakta yang dilakukan, apa yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan kebijakan politik," tandas dia.
(izz)