Ekspor Produk Pertanian Naik 8,9%
A
A
A
JAKARTA - Kinerja ekspor produk pertanian pada Januari 2015 mencapai USD437,4 juta. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar 8,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD401,7 juta.
“Ekspor mengalami penurunan hampir di semua sektor, kecuali untuk produk pertanian (yang mengalami peningkatan),” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel dalam jumpa pers kinerja ekspor impor di Jakarta, kemarin. Rachmat mengatakan, ekspor pertanian yang mengalami peningkatan antara lain adalah minyak sawit mentah (crude palm oil /CPO) sebesar 7,1%, kopi, teh, dan rempah-rempah naik 56%, dan kakao naik 17,6%.
“Sektor pertanian merupakan salah satu primadona ekspor di tengah lesunya ekspor sektor lainnya,” ujar Rachmat. Secara struktur, pada Januari 2015 ekspor produk pertanian mencapai 3,29%, sementara jika dibandingkan dengan Januari 2014 lalu tercatat sebesar 2,78%. Ekspor industri pengolahan di periode yang sama mengalami penurunan sebesar 4,69%, pada Januari 2015 tercatat ekspor sebesar USD9,06 miliar, sedangkan pada Januari 2014 sebesar USD9,51 miliar.
Impor Barang Konsumsi Turun 20,3%
Imbas dari berbagai pemberitaan di dalam negeri, impor barang konsumsi mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 20,3%. Pangsa impor barang konsumsi tercatat sebesar 6,2% dan nilainya mengalami penurunan sebesar 20,3% (YoY), tertinggi penurunannya di antara struktur barang impor lainnya.
“Adapun, barang konsumsi yang impornya turun signifikan, antara lain daging hewan, kendaraan bermotor, buahbuahan, barang dari kulit, dan pakaian jadi,” ujar Rachmat. Pada Januari total nilai impor mencapai USD12,6 miliar. Jumlah tersebut menurun 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat USD 14,9 miliar atau menurun 12,8% dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara struktur impor Januari masih didominasi bahan baku/penolong (76,3%) meski nilainya mengalami penurunan 4,1% (YoY). Bahan baku/penolong yang nilai impornya turun signifikan antara lain perangkat optik turun 16%, bahan kimia organik turun 15,3%, dan kapas turun 11,0%.
Inda susanti/ant
“Ekspor mengalami penurunan hampir di semua sektor, kecuali untuk produk pertanian (yang mengalami peningkatan),” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel dalam jumpa pers kinerja ekspor impor di Jakarta, kemarin. Rachmat mengatakan, ekspor pertanian yang mengalami peningkatan antara lain adalah minyak sawit mentah (crude palm oil /CPO) sebesar 7,1%, kopi, teh, dan rempah-rempah naik 56%, dan kakao naik 17,6%.
“Sektor pertanian merupakan salah satu primadona ekspor di tengah lesunya ekspor sektor lainnya,” ujar Rachmat. Secara struktur, pada Januari 2015 ekspor produk pertanian mencapai 3,29%, sementara jika dibandingkan dengan Januari 2014 lalu tercatat sebesar 2,78%. Ekspor industri pengolahan di periode yang sama mengalami penurunan sebesar 4,69%, pada Januari 2015 tercatat ekspor sebesar USD9,06 miliar, sedangkan pada Januari 2014 sebesar USD9,51 miliar.
Impor Barang Konsumsi Turun 20,3%
Imbas dari berbagai pemberitaan di dalam negeri, impor barang konsumsi mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 20,3%. Pangsa impor barang konsumsi tercatat sebesar 6,2% dan nilainya mengalami penurunan sebesar 20,3% (YoY), tertinggi penurunannya di antara struktur barang impor lainnya.
“Adapun, barang konsumsi yang impornya turun signifikan, antara lain daging hewan, kendaraan bermotor, buahbuahan, barang dari kulit, dan pakaian jadi,” ujar Rachmat. Pada Januari total nilai impor mencapai USD12,6 miliar. Jumlah tersebut menurun 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat USD 14,9 miliar atau menurun 12,8% dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara struktur impor Januari masih didominasi bahan baku/penolong (76,3%) meski nilainya mengalami penurunan 4,1% (YoY). Bahan baku/penolong yang nilai impornya turun signifikan antara lain perangkat optik turun 16%, bahan kimia organik turun 15,3%, dan kapas turun 11,0%.
Inda susanti/ant
(bhr)