Memilih Hunian Baru

Rabu, 18 Februari 2015 - 13:56 WIB
Memilih Hunian Baru
Memilih Hunian Baru
A A A
Pameran properti kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Pameran properti tahunan yang diikuti sekitar 180 pengembang dengan proyek properti lebih dari 400 buah tersebut dibuka sejak 14-22 Februari 2015.

Seiring dengan optimisme pemerintahan baru dan terjaganya stabilitas nasional di segala bidang, perkembangan industri dan bisnis properti 2015 mulai menampakkan kecerahannya kembali. Pameran properti tahunan ini diselenggarakan untuk yang ke-26 kalinya oleh Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta.

Produk yang dipamerkan meliputi rumah bersubsidi dan nonsubsidi, apartemen premium, ruko atau rukan,vila , resor, dan apartemen yang diikuti sekitar 180 pengembang dengan lebih dari 400 buah proyek properti. Pada pameran ini juga ditawarkan berbagai jenis properti yang dilelang dengan harga variatif.

Di mana harga lelang terendah mulai dari Rp46 juta hingga miliaran rupiah di berbagai lokasi. Mekanisme lelang tersebut para calon peserta lelang diharapkan memberikan uang Rp10 juta kemudian baru dapat menjadi peserta lelang. Direktur Operasional PT Adhouse Indonesia Cipta Igad Permana menyampaikan, lokasi proyek bervariasi tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Kalimantan Timur.

Menurut dia, kebanyakan konsumen cenderung mencari hunian rumah tinggal mulai yang sederhana hingga yang mewah sesuai kelas mereka masing-masing dan harga yang ditawarkan para pengembang juga bervariasi. “Sebanyak 70% masih mencari rumah tinggal, kalau apartemen dan kondotel sekitar 20%,” ujar Igad.

Sementara rumah menengah ke bawah dengan kisaran harga Rp100 juta juga masih banyak diburu konsumen. Masyarakat menengah ke atas juga banyak yang mengincar rumah yang dibanderol Rp2 miliar-5 miliar. “Kami menargetkan 200.000 orang pengunjung pada pameran kali ini dengan transaksi penjualan di atas Rp1 triliun,” ujarnya.

Igad mengimbau kepada pengembang untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada para konsumen ataupun produk properti yang ditawarkan. Kepada masyarakat calon pembeli juga diharapkan agar senantiasa berhati-hati dan selektif dalam melakukan transaksi dan penentuan pemilihan lokasi.

“Kecerobohan dalam penentuan lokasi akan berakibat kekecewaan dan penyesalan pada kemudian hari,” ujarnya. Salah satu pengunjung yang tertarik dengan ragam hunian yang ditawarkan di Indonesia Properti Expo 2015 adalah Nia Rahma, 27. Wanita yang bekerja di maskapai Garuda Indonesia ini mengincar rumah yang berharga di atas Rp300 juta. “Saya tertarik dengan ragam hunian yang ditawarkan di pameran ini, khususnya saya mencari rumah yang senilai Rp300 juta ke atas.

Apalagi saya juga baru menikah, jadi membutuhkan tempat tinggal yang nyaman,” katanya. Nia mengemukakan, faktor utama yang mempengaruhi dirinya dalam memilih rumah tentu saja lokasi yang strategis dan fasilitas yang lengkap. “Tempatnya harus berada di tengah-tengah yang dekat dengan tempat saya dan suami bekerja,” ujarnya.

Andriani, 43, juga terlihat mendatangi sejumlah gerai pengembang di pameran ini. Ibu rumah tangga ini mengaku tengah mengincar rumah keduanya yang berlokasi di pinggiran Jakarta, seperti Bogor. “Daerah Bogor itu udaranya sejuk karena dekat pegunungan. Kalau rumah saya di Jakarta nanti panas, bikin enggak betah tinggal,” tuturnya.

Rendra hanggara/aprilia s andyna
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6437 seconds (0.1#10.140)