Jaringan Gas RI Terkoneksi 2020

Kamis, 19 Februari 2015 - 09:25 WIB
Jaringan Gas RI Terkoneksi 2020
Jaringan Gas RI Terkoneksi 2020
A A A
BATAM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan jaringan gas seluruh Indonesia sudah terkoneksi dalam lima tahun ke depan (2020). Target itu dikejar demi menyukseskan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas.

“Itu jadi fokus kami ke depan, dalam lima tahun bagaimana caranya mengoneksi seluruh Nusantara,” kata Menteri ESDM Sudirman Said di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Jaringan infrastruktur gas ke seluruh Indonesia akan dibangun melalui pembangunan pipa darat dan jalur laut menggunakan pipa dan kapalkapal pembawa gas alam cair (LNG) dan gas alam terkompresi (CNG).

Untuk mewujudkan itu, Sudirman meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertamina (Persero) bersinergi menentukan pembagian pengerjaan pembangunan infrastruktur jaringan gas ke seluruh Indonesia. “Tinggal rekonsiliasi dengan Pertamina, apa yang mau dikerjakan Pertamina dan PGN,” ujarnya.

Menteri ESDM juga berharap pembangunan infrastruktur jaringan gas nasional dilakukan oleh swasta. Untuk itu, pemerintah akan memberikan dorongan agar investasi mereka berjalan baik. Pembangunan akan lebih efisien bila dilakukan oleh swasta. “Berikan kesempatan korporasi untuk masuk sehingga uang APBN bisa digunakan sebagai dana stimulan,” paparnya.

Terkait kerja sama Pertamina-PGN, Sudirman mengatakan bahwa perencanaan yang ada sudah cukup matang. Dalam tahap awal dua perusahaan sudah berencana mengintegrasikan jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina untuk dipasangi alat pengisian bahan bakar gas (BBG) milik PGN melalui nota kesepahaman yang diteken akhir Januari lalu.

Kerja sama itu diharapkan bisa menjadi awal sinergi di bidang lain. Pada kesempatan itu, Sudirman Said juga menegaskan bahwa daerah-daerah di Provinsi Kepulauan Riau akan mendapatkan aliran gas dari Lapangan Gas Gajah Baru Natuna yang dioperasikan Premier Oil. Fokus awal pemerintah adalah pasokan gas bagi pembangkit milik PT PLN(Persero) diTanjunguncang.

Di tempat yang sama, Gubernur Kepri M Sani mengatakan, pertemuan ini memastikan bahwasumbergasdari Lapangan GajahBaru diNatunabisadimanfaatkan untuk Kepri. “Jangka pendek untuk suplai PLN di Tanjunguncang yang sudah siap. Lebih jauh bagaimana gas untuk industri, investasi, rumah tangga, hinggamelistrikiseluruh Kepri,” ujarnya.

Adapun kebutuhan gas untuk Kepri berdasarkan data Pemprov pada 2014 mencapai 21,36 MMBTUD yang sebagian besar untuk kebutuhan pembangkit listrik. Kebutuhan itu diperkirakan meningkat menjadi sekitar 115,32 MMBTUD pada 2035.

Chandra gunawan/Ant
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3300 seconds (0.1#10.140)