Bos Mandiri Imbau Kurangi Rokok dan Rajin Menabung
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk mengurangi rokok dan mulai rajin menabung. Uang yang dikeluarkan untuk membeli rokok bisa dijadikan tabungan dengan akumulasi yang lumayan besar.
Ini disampaikan Budi kepada masyarakat baik agen, calon agen, maupun nasabah saat mengunjungi Kelurahan Tugu Selatan untuk melakukan sosialisasi Mandiri e-cash hari ini.
"Merokok itu killer, lelaki merokok per bungkus bisa Rp12 ribu, kalau 30 kali dalam sebulan, maka terkumpul Rp360 ribu per bulan, kali setahun bisa Rp4 juta. Orang-orang seperti ini tidak pernah berpikir nabung sampai Rp4 juta," katanya di Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Dia mengatakan, masyarakat kelas menengah dengan pendapatan rata-rata Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per hari, memiliki kapasitas untuk menabung. Jika rata-rata rumah tangga menghabiskan Rp20 ribu sampai Rp25 ribu untuk konsumsi dari pendapatan harian, maka bisa disimpan Rp10 ribu sa,pai Rp25 ribu per hari.
Untuk itu, lanjut Budi, Bank Mandiri meluncurkan Mandiri e-cash, untuk memberikan kesempatan menabung yang lebih besar ke Masyarakat, tujuannya agar program-program menabung yang dulu pernah ada ketika Zaman Presiden Soeharto seperti Tabanas bisa hadir kembali di tengah masyarakat.
Atas skema e-cash ini, masyarakat bisa terstimulasi untuk menabung. Berdasarkan pengalaman riset yang dilakukan, masyarakat yang menyimpan uang cash di rumah lebih cendrung menghabiskan uangnya ketimbang yang menyimpan di tabungan.
"Pengalaman kita, karena bisa enggak diambil cash semua dan bisa ditabung, sekitar 30% uang tetap stay di tabungan. Masyarakat memiliki kapasitas untuk menabung. Cuma karena tidak ada sarana saja, karena kantor bank kan jauh-jauh," tandasnya.
Ini disampaikan Budi kepada masyarakat baik agen, calon agen, maupun nasabah saat mengunjungi Kelurahan Tugu Selatan untuk melakukan sosialisasi Mandiri e-cash hari ini.
"Merokok itu killer, lelaki merokok per bungkus bisa Rp12 ribu, kalau 30 kali dalam sebulan, maka terkumpul Rp360 ribu per bulan, kali setahun bisa Rp4 juta. Orang-orang seperti ini tidak pernah berpikir nabung sampai Rp4 juta," katanya di Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Dia mengatakan, masyarakat kelas menengah dengan pendapatan rata-rata Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per hari, memiliki kapasitas untuk menabung. Jika rata-rata rumah tangga menghabiskan Rp20 ribu sampai Rp25 ribu untuk konsumsi dari pendapatan harian, maka bisa disimpan Rp10 ribu sa,pai Rp25 ribu per hari.
Untuk itu, lanjut Budi, Bank Mandiri meluncurkan Mandiri e-cash, untuk memberikan kesempatan menabung yang lebih besar ke Masyarakat, tujuannya agar program-program menabung yang dulu pernah ada ketika Zaman Presiden Soeharto seperti Tabanas bisa hadir kembali di tengah masyarakat.
Atas skema e-cash ini, masyarakat bisa terstimulasi untuk menabung. Berdasarkan pengalaman riset yang dilakukan, masyarakat yang menyimpan uang cash di rumah lebih cendrung menghabiskan uangnya ketimbang yang menyimpan di tabungan.
"Pengalaman kita, karena bisa enggak diambil cash semua dan bisa ditabung, sekitar 30% uang tetap stay di tabungan. Masyarakat memiliki kapasitas untuk menabung. Cuma karena tidak ada sarana saja, karena kantor bank kan jauh-jauh," tandasnya.
(izz)