Tertantang Kembangkan Bank Syariah

Senin, 23 Februari 2015 - 09:54 WIB
Tertantang Kembangkan Bank Syariah
Tertantang Kembangkan Bank Syariah
A A A
MENJADI seorang pucuk pimpinan di bank syariah merupakan sebuah tantangan tersendiri. Apalagi, saat ini market share aset perbankan syariah di Indonesia relatif masih kecil.

Itulah sebabnya Dinno Indiano ketika ditunjuk sebagai pucuk pimpinan Bank BNI Syariah, 2012 lalu, merasa tertantang untuk melakukannya. Bankir kelahiran 1960 itu, memulai kariernya pada 1987 di Bank Niaga.

Sepanjang perjalanan kariernya, Dino memang belum pernah bekerja di bank syariah. Bahkan tidak berpikir suatu saat akan bekerja dan menjadi presiden direktur di bank syariah. ”Gak pernah berpikir dalam hidup saya bisa pegang bank syariah. Ini sangat menarik,” jelas dia.

Ketika pertama kali ditunjuk, dia mengaku heran. Apalagi, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (Unpad) 1985 ini merasa tidak memiliki tampang dan gaya syariah. Nama lengkapnya pun tidak memiliki ”bau syariah”. Itulah sebabnya sejumlah rekan-rekannya cukup surprise atas penunjukan itu. Jadi secara pribadi, dia mengaku hal itu sangat luar biasa.

Seperti diingatkan kembali untuk menunaikan salat lima waktu. Agar bisa memahami seluk-beluk perbankan syariah, pria kelahiran Bloomington, Indiana, USA ini memutuskan untuk mengikuti kursus kilat mengenai perbankan syariah. Di bawah bimbingan sahabatnya, Adiwarman Karim, akhirnya dia menyadari kalau bisnis perbankan syariah tidak serumit yang dikatakan banyak orang.

Tapi, dia mengakui, untuk mengembangkan perbankan syariah diperlukan semangat yang dobel. Sebabnya, tantangan harus dihadapi cukup berat dengan kondisi perbankan syariah yang masih kecil. Itulah sebabnya, induk perusahaan maupun seluruh jajaran di BNI Syariah diminta bersama-sama mengembangkan bisnis BNI Syariah jauh lebih tinggi dari pada saat ini.

Untungnya bankir maupun stakeholders di perbankan syariah orangnya baik-baik sehingga kerap mendapatkan berbagai masukan positif. Staf dan manajemen di BNI Syariah juga mudah diajak berbicara, sehingga dirinya mengaku cenderung tidak mengalami kesulitan ketika awal menjadi direktur utama BNI Syariah.

Hal itulah yang kemungkinan besar menjadi salah satu alasan pada 2014, BNI Syariah mengalami kenaikan aset sebesar 32,52%. Jauh melampaui volume industri perbankan syariah yang tumbuh sekitar 12,4%.

Hermansah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5384 seconds (0.1#10.140)