Bank Mandiri Bidik Transaksi E-Money Tumbuh 30%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membidik nilai transaksi uang elektronik (e-money) tumbuh 30% pada tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan layanan isi ulang melalui smartphone android yang baru saja diluncurkan hari ini.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Group Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji memaparkan, frekuensi penggunaan Mandiri e-Money hingga akhir Desember tahun lalu tercatat sebanyak 143 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp1,6 triliun.
"Sedangkan jumlah Mandiri e-Money yang beredar telah mencapai lebih dari 5 juta kartu dengan rasio market share di atas 65%. Target naik 30%, kalau fee based saat ini kita masih free," ujarnya di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Rahmat menjelaskan, untuk layanan isi ulang melalui smartphone android, pihaknya menyasar pengguna e-money yang melek teknologi, seperti pegawai kantoran dan anak-anak muda.
Selain e-money, Bank Mandiri pada tahun ini juga berniat menambahkan merchant.
"Kita akan menambahkan terus, sudah dibuka di Kelapa Gading kemarin. Merchant kita ada di 200 lebih lokasi di mal-mal besar," pungkas dia.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Group Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji memaparkan, frekuensi penggunaan Mandiri e-Money hingga akhir Desember tahun lalu tercatat sebanyak 143 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp1,6 triliun.
"Sedangkan jumlah Mandiri e-Money yang beredar telah mencapai lebih dari 5 juta kartu dengan rasio market share di atas 65%. Target naik 30%, kalau fee based saat ini kita masih free," ujarnya di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Rahmat menjelaskan, untuk layanan isi ulang melalui smartphone android, pihaknya menyasar pengguna e-money yang melek teknologi, seperti pegawai kantoran dan anak-anak muda.
Selain e-money, Bank Mandiri pada tahun ini juga berniat menambahkan merchant.
"Kita akan menambahkan terus, sudah dibuka di Kelapa Gading kemarin. Merchant kita ada di 200 lebih lokasi di mal-mal besar," pungkas dia.
(rna)