Citilink Bidik Pendapatan Rp7,7 T Tahun Ini
Citilink Bidik Pendapatan Rp7,7 T Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - PT Citilink Indonesia menargetkan perolehan pendapatan (revenue) tahun ini mencapai angka USD600 juta atau sekitar Rp7,7 triliun (kurs Rp12.836/USD). Angka ini naik dari perkiraan pendapatan tahun lalu yang mencapai USD400juta.
"Tahun lalu total pendapatan lebih dari USD400 juta, finalnya belum diketahui karena masih dalam proses audit. Tahun ini kita harapkan meningkat sekitar 42%, kira-kira USD600 juita lebih. Kalau tercapai, kita bisa masuk half billion company," ujar Presiden & CEO Citilink Albert Burhan di Gedung Citycon, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Menurutnya, untuk dapat merealisasikan target tersebut, pihaknya akan melakukan penambahan frekuensi penerbangan dari rute yang sudah ada (existing). Selanjutnya, perseroan juga berencana akan menambahkab lima pesawat baru.
"Dari tambahan itu kita akan dapat sekitar 30-40 flight per hari dengan cycle satu pesawat terbang tujuh kali sehari. Sekarang penerbangan kita 180 per hari. Jadi mungkin setelah optimalkan frekuensi tambahannya dan dari pesawat baru bisa bertambah 50-60 flight," jelas dia.
Namun, dia mengungkapkan bahwa ada faktor eksternal yang mungkin akan menjadi hambatan tahun ini. Seperti semakin sulitnya mendapatkan slot tambahan di bandara, terutama Soekarno-Hatta.
"Masalahnya dapat slot di bandara itu makin sulit. Jadi semakin sulit kita dapatkan frekuensi. Kemudian kurs kita masih lemah dibanding tahun lalu, dan itu berpengaruh dari revenue. Revenue kita 100% berupa Rupiah, tapi 70% operasional dari USD," jelas Albert.
Faktor bahan bakar diperkirakan juga akan menjadi tambahan. Karena harga avtur sangat fluktuatif. Karena itu, pihaknya akan melakukan lindung nilai (hedging) sebesar 25%-40%.
"Tahun lalu total pendapatan lebih dari USD400 juta, finalnya belum diketahui karena masih dalam proses audit. Tahun ini kita harapkan meningkat sekitar 42%, kira-kira USD600 juita lebih. Kalau tercapai, kita bisa masuk half billion company," ujar Presiden & CEO Citilink Albert Burhan di Gedung Citycon, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Menurutnya, untuk dapat merealisasikan target tersebut, pihaknya akan melakukan penambahan frekuensi penerbangan dari rute yang sudah ada (existing). Selanjutnya, perseroan juga berencana akan menambahkab lima pesawat baru.
"Dari tambahan itu kita akan dapat sekitar 30-40 flight per hari dengan cycle satu pesawat terbang tujuh kali sehari. Sekarang penerbangan kita 180 per hari. Jadi mungkin setelah optimalkan frekuensi tambahannya dan dari pesawat baru bisa bertambah 50-60 flight," jelas dia.
Namun, dia mengungkapkan bahwa ada faktor eksternal yang mungkin akan menjadi hambatan tahun ini. Seperti semakin sulitnya mendapatkan slot tambahan di bandara, terutama Soekarno-Hatta.
"Masalahnya dapat slot di bandara itu makin sulit. Jadi semakin sulit kita dapatkan frekuensi. Kemudian kurs kita masih lemah dibanding tahun lalu, dan itu berpengaruh dari revenue. Revenue kita 100% berupa Rupiah, tapi 70% operasional dari USD," jelas Albert.
Faktor bahan bakar diperkirakan juga akan menjadi tambahan. Karena harga avtur sangat fluktuatif. Karena itu, pihaknya akan melakukan lindung nilai (hedging) sebesar 25%-40%.
(izz)
Explore More