Keberadaan Anak Usaha Krakatau Steel Dievaluasi

Selasa, 24 Februari 2015 - 10:51 WIB
Keberadaan Anak Usaha...
Keberadaan Anak Usaha Krakatau Steel Dievaluasi
A A A
JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menunjuk PT Bahana Securities untuk menata anak dan cucu usaha yang menyimpang dari bisnis induk.

Bahana Securities nantinya akan menganalisis secara menyeluruh terkait keberadaan anak-anak usaha emiten produk baja tersebut. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, anak perusahaan BUMN yang tidak sejalan dengan inti bisnis perusahaan induk harus dilepas. ”Kami menekankan bahwa anak-anak yang lini usahanya menyimpang, kami harap dapat dilepas,” kata Rini di Jakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, Kementerian BUMN telah berkunjung ke kantor Krakatau Steel pada pekan lalu untuk membicarakan persoalan tersebut. Skema pelepasan anak usaha itu, ujar Rini, tidak selalu dengan pelepasan saham perdana (initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia. Menurutnya, perusahaan yang kegiatan usahanya melenceng tersebut bergerak di sektor air minum dalam kemasan.

Seperti diketahui, cucu usaha Krakatau Steel yang bergerak di sektor itu adalah PT Krakatau Daya Tirta yang memproduksi air minum merek Quelle. Perusahaan itu merupakan entitas yang dimiliki oleh PT Krakatau Tirta Industri dan PT Krakatau Daya Listrik. Dua perusahaan itu merupakan anak usaha dari Krakatau Steel yang masingmasing bergerak di bidang pengolahan air dan kelistrikan.

Krakatau Tirta merupakan anak perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) dan 0,01% dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC). Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan operasional Krakatau Steel dalam bidang penyediaan air bersih yang mulai beroperasi sejak 1978. Rini menginginkan, BUMN agar fokus pada inti bisnisnya.

Tercatat, saat perusahaan BUMN memiliki sekitar 700 anak usaha, dan sedang ditelaah keberadaannya. Menurut Rini, BUMN yang memiliki anak usaha yang tidak sejalan dengan induk juga turut ditelaah. Contohnya, beberapa perusahaan memiliki anak usaha di bidang rumah sakit, PT Pertamina (Persero), PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara (Persero).

Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel Iip Budiman mengatakan, sejumlah anak perusahaan yang dimiliki oleh perseroan pada awalnya dibentuk untuk mendukung kegiatan usaha di bidang pelabuhan, energi dan infrastruktur. Adapun, Krakatau Daya Tirta awalnya berproduksi untuk kebutuhan perusahaan. Namun, dalam perkembangannya, produk perusahaan itu dipasarkan kepada masyarakat.

”Kami juga berusaha mengevaluasi keberadaan anak dan cucu usahanya. Perseroan sedang mengkaji mana yang masih sesuai dan mana yang tidak,” kata dia.

Heru febrianto
(ars)
Berita Terkait
BCA Kolaborasi Jurnalis...
BCA Kolaborasi Jurnalis Ekobis Makassar Kirim Bantuan ke Sulbar
Berita Terkini
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
3 jam yang lalu
Doa Menko Airlangga...
Doa Menko Airlangga untuk Keberkahan Bangsa di Momen Idulfitri
5 jam yang lalu
Sri Mulyani dan Suami...
Sri Mulyani dan Suami Ucapkan Selamat Idulfitri: Harapan untuk Kesejahteraan Berkeadilan
6 jam yang lalu
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
15 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
15 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
17 jam yang lalu
Infografis
Gejala HMPV pada Anak,...
Gejala HMPV pada Anak, Penyakit yang Mewabah di China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved