Thailand Bidik Indonesia sebagai Pasar Buah

Rabu, 25 Februari 2015 - 10:06 WIB
Thailand Bidik Indonesia...
Thailand Bidik Indonesia sebagai Pasar Buah
A A A
JAKARTA - Jelang pasar bebas ASEAN yang tinggal delapan bulan lagi, Thailand menggencarkan promosi produk buahbuahan unggulannya di Indonesia, sekaligus mencari mitra dagang dan pemasok buah.

Sebanyak sembilan perusahaan buah asal Thailand kemarin melakukan pertemuan business matching dengan sejumlah pelaku usaha buah Indonesia di Jakarta. Pertemuan yang difasilitasi Thai Trade Center dan Kedutaan Besar Thailand di Indonesia itu bertujuan menjajaki potensi kerja sama ekspor-impor buah di antara kedua negara. Beberapa produk yang ditawarkan perusahaan Thailand di antaranya durian, manggis, jambu air, hingga produk olahan minyak kelapa.

Salah satu perusahaan yaitu Thai Pure Coconut Co.,Ltd yang memproduksi minyak kelapa tengah mencari mitra di Indonesia yang bisa memasok buah kelapa dalam jumlah besar. Perwakilan perusahaan Tawatchai Kualamtan mengatakan, pihaknya berencana meningkatkan produksi minyak kelapa dari 100.000 ton per bulan menjadi 300.000 ton. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan minyak kelapa yang cenderung meningkat dari sejumlah negara seperti Jerman, Rusia, dan Jepang.

”Kami butuh pemasok kelapa, dan ini peluang untuk Indonesia. Kami mencari mitra yang bisa berinvestasi untuk perkebunan kelapa ataupun pabriknya. Sebelumnya kami sudah menjajaki di Aceh,” ujarnya. Direktur Thai Trade Center di Indonesia Vilasinee Nonsrichai mengatakan, minyak kelapa dan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil(VCO) saat ini sedang digemari di Thailand dan Eropa.

Kandungan nutrisinya bagus untuk kesehatan sehingga banyak digunakan untuk kosmetika ataupun dikonsumsi langsung. ”Oleh karena itulah, kami mencari sumbernya (bahan baku kelapa) dari Indonesia,” sebutnya. Selain kelapa, menurut Vilasinee, produk buah potensial dari Indonesia adalah salak. ”Orang Thailand suka dengan salak,” ungkapnya.

Duta Besar Thailand untuk Indonesia Paskorn Siriyapan berharap, jelang pasar bebas ASEAN pada Januari 2016 mendatang perdagangan RI-Thailand lebih erat. Berdasar proyeksi Bank Dunia, kelas menengah- atas Indonesia akan meningkat menjadi 30 juta orang pada 2015. Mengingat golongan ini sangat perhatian pada nutrisi dan kesehatan, ada potensi bagi buah-buahan Thailand untuk mengisi pasar yang besar itu.

”Saya yakin masih banyak ruang untuk meningkatkan kerja sama perdagangan di antara kedua negara,” sebutnya. Sekjen Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN) Ramdansyah menambahkan, walaupun produk buah dan sayuran di kedua negara hampir sama, musimnya berbeda sehingga masih memungkinkan untuk barter. ”Contohnya manggis, ketika di Thailand sedang kosong dan kita musim panen raya, kita bisa ekspor manggis ataupun salak ke sana. Buah durian juga, walaupun samasama punya, jenis dan rasanya beda-beda,” ujarnya.

Menurut Ramdansyah, salah satu kendala yang dihadapi petani dan pengusaha buah di Indonesia adalah minimnya fasilitas resi gudang dan pendingin yang bisa dimanfaatkan menyimpan buah manakala panen melimpah.

Inda susanti
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0678 seconds (0.1#10.140)