Bali Krisis Lisitrik, PLN Hentikan Pemasangan Baru
A
A
A
DENPASAR - PT PLN Bali melakukan pemadaman, lantaran Bali saat ini mengalami krisis listrik. PLTG Gilimanuk dengan daya 130 MW saat ini memasuki dalam pemeliharaan rutin, akibatnya terjadi defisit pasokan listrik selama PLTG ini off.
General Manajer PLN Distribusi Bali Syamsul Huda menyatakan, dengan dikeluarkanya PLTG Gilimanuk kondisi sistem kelistrikan Bali mengalami defisit 40-70 MW per hari sehingga terjadi pemadaman bergilir mulai pukul 18:30 hingga 21:30 WITA selama Sembilan hari (21 Februari hingga 1 Maret 2015).
Daya kelistrikan Bali saat ini totalnya 850 MW, pasokan ini berasal dari tiga pembangkit listrik yang ditambah pasokan listrik dari Jawa melalui kabel laut. Rinciannya, PLTG Gilimanuk sekitar 130 MW, PLTG Pemaron 88 MW, dan PLTD/G Pesanggaran sekitar 292 MW serta kabel laut Jawa-Bali sekitar 340 MW.
Beban puncak listrik di Bali sekitar 781 MW, maka cadangn listrik di Bali hanya 69 MW. Kondisi tersebut sudah tidak memadai lagi bagi sarat operasi sistem kelistrikan Bali karena cadangan minimal yang diperlukan sebesar kapasitas pembangkit listrik terbesar di Bali PLTG Gilimanuk sekitar 130 MW.
Atas keluarnya 130 MW PLTG Gilimanuk mengakibatkan terjadinya defisit daya 40-70 MW. "Untuk itu kita perlu melakukan adanya pemadamanan selama sembilan hari," paparnya di Denpasar, Rabu (25/02/2015).
Kekurang listrik tersebut mengakibatkan PLN Bali tengah mengambil kebijakan untuk menghentikan proses pemasangan baru sementara dan penambahan daya terhitung sejak 23 Februari 2015. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan kondisi kelistrikan pelanggan existing.
Dia mengatakan, jumlah pelanggan PLN saat ini sekitar 1,80 juta. "Itu juga merupakan salah satu upaya kita untuk menstabilkan kondisi kelistrikan di Bali, cadangan dan pasokan listrik yang cukup," ujarnya.
Menurut Syamsul, untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di Bali saat ini PLN tengah membangun PLTU Celukan Bawang dengan kapasitas 3x130 MW. "PLTU Celukan Bawang masih belum bisa terselurkan, karena masih memiliki kendala," tutupnya.
General Manajer PLN Distribusi Bali Syamsul Huda menyatakan, dengan dikeluarkanya PLTG Gilimanuk kondisi sistem kelistrikan Bali mengalami defisit 40-70 MW per hari sehingga terjadi pemadaman bergilir mulai pukul 18:30 hingga 21:30 WITA selama Sembilan hari (21 Februari hingga 1 Maret 2015).
Daya kelistrikan Bali saat ini totalnya 850 MW, pasokan ini berasal dari tiga pembangkit listrik yang ditambah pasokan listrik dari Jawa melalui kabel laut. Rinciannya, PLTG Gilimanuk sekitar 130 MW, PLTG Pemaron 88 MW, dan PLTD/G Pesanggaran sekitar 292 MW serta kabel laut Jawa-Bali sekitar 340 MW.
Beban puncak listrik di Bali sekitar 781 MW, maka cadangn listrik di Bali hanya 69 MW. Kondisi tersebut sudah tidak memadai lagi bagi sarat operasi sistem kelistrikan Bali karena cadangan minimal yang diperlukan sebesar kapasitas pembangkit listrik terbesar di Bali PLTG Gilimanuk sekitar 130 MW.
Atas keluarnya 130 MW PLTG Gilimanuk mengakibatkan terjadinya defisit daya 40-70 MW. "Untuk itu kita perlu melakukan adanya pemadamanan selama sembilan hari," paparnya di Denpasar, Rabu (25/02/2015).
Kekurang listrik tersebut mengakibatkan PLN Bali tengah mengambil kebijakan untuk menghentikan proses pemasangan baru sementara dan penambahan daya terhitung sejak 23 Februari 2015. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan kondisi kelistrikan pelanggan existing.
Dia mengatakan, jumlah pelanggan PLN saat ini sekitar 1,80 juta. "Itu juga merupakan salah satu upaya kita untuk menstabilkan kondisi kelistrikan di Bali, cadangan dan pasokan listrik yang cukup," ujarnya.
Menurut Syamsul, untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di Bali saat ini PLN tengah membangun PLTU Celukan Bawang dengan kapasitas 3x130 MW. "PLTU Celukan Bawang masih belum bisa terselurkan, karena masih memiliki kendala," tutupnya.
(izz)