Pengamat Minta Perbaikan SDM Ditjen Bea Cukai
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Dahnil Anzar Simanjuntak berharap, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai dapat lebih selektif dalam mencari dan menempatkan sumber daya manusia (SDM).
"Terutama dalam hal integritas, serta kepatutan dalam melakukan tugas dan kewajibannya," katanya kepada wartawan, Jumat (27/2/2015).
Menurutnya, hal itu dirasa penting agar ke depan potensi penerimaan pajak dapat lebih maksimal tanpa ada sedikitpun kebocoran. "Harus ada peningkatan penerapan hukum, akuntabilitas, serta tranparansi agar tidak ada lagi mafia-mafia yang membocorkan penerimaan untuk negara ini," ujar dia.
Dahnil mengatakan, Ditjen Bea dan Cukai perlu mengambil langkah perbaikan pada sektor pengawasan SDM. "Harus lebih selektif dalam menempatkan SDM-nya, integritas harus diutamakan," katanya.
Terpisah, Kasubdit Humas Ditjen Bea dan Cukai Haryo Limanseto mengungkapkan, target penerimaan pajak 2015 mencapai Rp194,9 triliun. Untuk mencapai target itu, pihaknya memiliki beberapa langkah khusus.
"Di antaranya dengan meningkatkan kualitas nilai pabean, kualitas kualifikasi barang, akurasi barang, dan optimalisasi audit kepabeanan," jelasnya.
Saat ini pihaknya telah menambah sebanyak 332 awak patroli serta tambahan beberapa unit kapal patroli guna meningkatkan pengawasan. "Hal ini pun dilakukan sudah berdasarkan dari analisa beban kerja, artinya ada penambahan SDM," imbuh Dahnil.
Seperti diketahui, Kemenkeu RI tengah gencar melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan capaian penerimaan negara. Dasar kebijakan itu tidak tercapainya target penerimaan Bea dan Cukai 2014, karena pengaruh beberapa faktor eksternal dan internal.
"Terutama dalam hal integritas, serta kepatutan dalam melakukan tugas dan kewajibannya," katanya kepada wartawan, Jumat (27/2/2015).
Menurutnya, hal itu dirasa penting agar ke depan potensi penerimaan pajak dapat lebih maksimal tanpa ada sedikitpun kebocoran. "Harus ada peningkatan penerapan hukum, akuntabilitas, serta tranparansi agar tidak ada lagi mafia-mafia yang membocorkan penerimaan untuk negara ini," ujar dia.
Dahnil mengatakan, Ditjen Bea dan Cukai perlu mengambil langkah perbaikan pada sektor pengawasan SDM. "Harus lebih selektif dalam menempatkan SDM-nya, integritas harus diutamakan," katanya.
Terpisah, Kasubdit Humas Ditjen Bea dan Cukai Haryo Limanseto mengungkapkan, target penerimaan pajak 2015 mencapai Rp194,9 triliun. Untuk mencapai target itu, pihaknya memiliki beberapa langkah khusus.
"Di antaranya dengan meningkatkan kualitas nilai pabean, kualitas kualifikasi barang, akurasi barang, dan optimalisasi audit kepabeanan," jelasnya.
Saat ini pihaknya telah menambah sebanyak 332 awak patroli serta tambahan beberapa unit kapal patroli guna meningkatkan pengawasan. "Hal ini pun dilakukan sudah berdasarkan dari analisa beban kerja, artinya ada penambahan SDM," imbuh Dahnil.
Seperti diketahui, Kemenkeu RI tengah gencar melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan capaian penerimaan negara. Dasar kebijakan itu tidak tercapainya target penerimaan Bea dan Cukai 2014, karena pengaruh beberapa faktor eksternal dan internal.
(izz)