Pemerintah Harus Tegas soal Mandatori BBN
A
A
A
BADUNG - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mendesak pemerintah tegas dalam penerapan mandatori bahan bakar nabati (BBN) 20%. Itu diperlukan agar program ini terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
“Kami mengusulkan agar pemerintah memberikan sanksi (kepada importir solar) apabila tidak menerapkan ketentuan tersebut, seperti di Filipina,” ujar Ketua Umum Gapki Joefly J Bachroeny pada acara Musyawarah Nasional (Munas) IX Gapki di Badung, Bali, kemarin. Dia berharap, dengan ketegasan tersebut, serapan minyak sawit mentah (crude palm oil /CPO) dalam negeri semakin tinggi.
Penyerapan CPO dalam negeri ini diperlukan menyusul harga CPO dunia selama tiga bulan terakhir merosot di bawah USD750 per ton. Dengan adanya tambahan serapan di dalam negeri, harga CPO dunia diyakini akan kembali meningkat. Selama ini serapan CPO dalam negeri hanya sekitar 7-8 juta ton.
Serapan CPO dalam negeri mulai meningkat sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan mandatori BBN pada September 2012. Tahun ini mandatori BBN ditetapkan 10% dari konsumsi biodiesel atau ekuivalen dengan 3 juta ton. Mandatori ini akan ditingkatkan menjadi 20% pada tahun depan. Ini artinya, kalau programiniberjalan, makaakanada tambahan serapan CPO dalam negeri sebesar 6 juta ton.
Hal yang sama juga dikemukakan Ketua Gapki Bidang Hubungan Luar Negeri Darwin Indigo. Sebagai produsen CPO terbesar di dunia, seharusnya Indonesia bisa mengontrol harga layaknya negara-negara produsen minyak bumi yang tergabung dalam OPEC. Di sisi lain, dalam arena Munas Gapki IX beredar tiga nama sebagai kandidat yangakan bersaing untuk memimpin Gapki tiga tahun ke depan.
Mereka adalah Joko Supriyono, Mona Surya, dan Tjokro Putro Wibowo. Joko Supriyono sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Gapki selama dua periode. Joko yang merupakan kandidat kuat Ketua Umum Gapki periode 2015-2018 ini saat ini juga merupakan Direktur PT Astra Agro Lestari, Tbk.
Mona Surya sebelumnya merupakan Bendahara Gapki dan saat ini merupakan Direktur Utama PT Minanga Ogan. Sementara, Tjokro Putro Wibowo sebelumnya merupakan Ketua Gapki Bidang Organisasi. Tjokro saat ini merupakan Direktur Utama PT Unggul Widya Lestari.
Sudarsono
“Kami mengusulkan agar pemerintah memberikan sanksi (kepada importir solar) apabila tidak menerapkan ketentuan tersebut, seperti di Filipina,” ujar Ketua Umum Gapki Joefly J Bachroeny pada acara Musyawarah Nasional (Munas) IX Gapki di Badung, Bali, kemarin. Dia berharap, dengan ketegasan tersebut, serapan minyak sawit mentah (crude palm oil /CPO) dalam negeri semakin tinggi.
Penyerapan CPO dalam negeri ini diperlukan menyusul harga CPO dunia selama tiga bulan terakhir merosot di bawah USD750 per ton. Dengan adanya tambahan serapan di dalam negeri, harga CPO dunia diyakini akan kembali meningkat. Selama ini serapan CPO dalam negeri hanya sekitar 7-8 juta ton.
Serapan CPO dalam negeri mulai meningkat sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan mandatori BBN pada September 2012. Tahun ini mandatori BBN ditetapkan 10% dari konsumsi biodiesel atau ekuivalen dengan 3 juta ton. Mandatori ini akan ditingkatkan menjadi 20% pada tahun depan. Ini artinya, kalau programiniberjalan, makaakanada tambahan serapan CPO dalam negeri sebesar 6 juta ton.
Hal yang sama juga dikemukakan Ketua Gapki Bidang Hubungan Luar Negeri Darwin Indigo. Sebagai produsen CPO terbesar di dunia, seharusnya Indonesia bisa mengontrol harga layaknya negara-negara produsen minyak bumi yang tergabung dalam OPEC. Di sisi lain, dalam arena Munas Gapki IX beredar tiga nama sebagai kandidat yangakan bersaing untuk memimpin Gapki tiga tahun ke depan.
Mereka adalah Joko Supriyono, Mona Surya, dan Tjokro Putro Wibowo. Joko Supriyono sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Gapki selama dua periode. Joko yang merupakan kandidat kuat Ketua Umum Gapki periode 2015-2018 ini saat ini juga merupakan Direktur PT Astra Agro Lestari, Tbk.
Mona Surya sebelumnya merupakan Bendahara Gapki dan saat ini merupakan Direktur Utama PT Minanga Ogan. Sementara, Tjokro Putro Wibowo sebelumnya merupakan Ketua Gapki Bidang Organisasi. Tjokro saat ini merupakan Direktur Utama PT Unggul Widya Lestari.
Sudarsono
(bbg)