LG Resmi Produksi Mesin Cuci di Indonesia
A
A
A
TANGERANG - PT LG Electronics Indonesia (LG) secara resmi mengoperasikan pabrik washing machine atau mesin cucinya di Legok, Tangerang, Banten, kemarin. Pada tahap awal pabrik seluas 3 hektare ini baru akan memproduksi mesin cuci dua tabung (twin tub).
”Kami sebenarnya sudah mengoperasikan pabrik mesin cuci sejak akhir 2014. Ini adalah perluasan pabrik. Sebelumnya pabrik di Legok ini hanya memproduksi lemari es,” kata Refrigerator and Washing Machine Director of LG Electronics Indonesia Bambang Supriyadi di Tangerang kemarin.
Ke depan, kata dia, di fasilitas itu LG juga akan diproduksi mesin cuci satu tabung bukaan atas dan mesin cuci tabung bukaan depan. Pada permulaan produksi ada satu lini produksi dengan output 1.000 unit per hari. Kapasitas pabrik mesin cuci di Tangerang ini tercatat sebesar 700.000 unit per tahun.
Bambang menuturkan, pembangunan pabrik di dalam negeri mempunyai arti strategis, antara lain menekan biaya, merespons dinamika pasar, serta untuk memenuhi pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Bambang menambahkan, komponen lokal mesin cuci yang dibuat di dalam negeri ini juga telah mencapai 80%.
”Sulit untuk memenuhi 100% karena ada bagian yang memang tidak ada di Indonesia, misalnya kompresor,” jelasnya. Pada kesempatan yang sama QA Head Pabrik Refrigerator and Washing Machine LG di Legok M Amirul SA mengutarakan, selain untuk pasar dalam negeri, pabrik ini juga akan memasok pasar Malaysia, Filipina, Meksiko, dan Thailand.
Dia pun memastikan bahwa kualitas ekspor dan lokal sama baiknya. ”Kami menjunjung kualitas. Karena pabrik kami tidak membedakan produk ekspor dan pasar lokal. Jadi, kualitas ekspor dan lokal sama persis,” ujarnya. Terkait ketentuan freon bersahabat dengan ozon mulai 2015, dia menegaskan bahwa sejak dua tahun lalu pihaknya sudah menggunakan bahan pendingin seperti yang disyaratkan.
”Orientasi kami ekspor, makanya ketentuan penggunaan freon bersahabat dengan alam benar-benar diaplikasikan sejak jauh hari. Kami pakai R600A dan R134A,” papar Amirul. Luas keseluruhan pabrik LG di Legok ini mencapai 30 hektare. Saat ini di fasilitas tersebut ada dua pabrik kulkas dan satu mesin cuci. Pabrik kulkas yang ada memiliki kapasitas 2,6 juta unit per tahun lalu dengan target pasar ekspor Timur Tengah hingga Eropa.
”Tahun ini ditargetkan bisa memproduksi 1,5 juta unit kulkas. Di dunia kami menjadi salah satu yang tercepat karena dalam 11detik bisa memproduksi satu lemari es. Yang jelas perluasan pabrik dengan membangun pabrik mesin cuci adalah bukti keseriusan perusahaan berinvestasi di Indonesia selama 25 tahun terakhir. Tidak hanya memasarkan tapi juga memproduksi,” tandasnya.
Iqbal marsyaf
”Kami sebenarnya sudah mengoperasikan pabrik mesin cuci sejak akhir 2014. Ini adalah perluasan pabrik. Sebelumnya pabrik di Legok ini hanya memproduksi lemari es,” kata Refrigerator and Washing Machine Director of LG Electronics Indonesia Bambang Supriyadi di Tangerang kemarin.
Ke depan, kata dia, di fasilitas itu LG juga akan diproduksi mesin cuci satu tabung bukaan atas dan mesin cuci tabung bukaan depan. Pada permulaan produksi ada satu lini produksi dengan output 1.000 unit per hari. Kapasitas pabrik mesin cuci di Tangerang ini tercatat sebesar 700.000 unit per tahun.
Bambang menuturkan, pembangunan pabrik di dalam negeri mempunyai arti strategis, antara lain menekan biaya, merespons dinamika pasar, serta untuk memenuhi pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Bambang menambahkan, komponen lokal mesin cuci yang dibuat di dalam negeri ini juga telah mencapai 80%.
”Sulit untuk memenuhi 100% karena ada bagian yang memang tidak ada di Indonesia, misalnya kompresor,” jelasnya. Pada kesempatan yang sama QA Head Pabrik Refrigerator and Washing Machine LG di Legok M Amirul SA mengutarakan, selain untuk pasar dalam negeri, pabrik ini juga akan memasok pasar Malaysia, Filipina, Meksiko, dan Thailand.
Dia pun memastikan bahwa kualitas ekspor dan lokal sama baiknya. ”Kami menjunjung kualitas. Karena pabrik kami tidak membedakan produk ekspor dan pasar lokal. Jadi, kualitas ekspor dan lokal sama persis,” ujarnya. Terkait ketentuan freon bersahabat dengan ozon mulai 2015, dia menegaskan bahwa sejak dua tahun lalu pihaknya sudah menggunakan bahan pendingin seperti yang disyaratkan.
”Orientasi kami ekspor, makanya ketentuan penggunaan freon bersahabat dengan alam benar-benar diaplikasikan sejak jauh hari. Kami pakai R600A dan R134A,” papar Amirul. Luas keseluruhan pabrik LG di Legok ini mencapai 30 hektare. Saat ini di fasilitas tersebut ada dua pabrik kulkas dan satu mesin cuci. Pabrik kulkas yang ada memiliki kapasitas 2,6 juta unit per tahun lalu dengan target pasar ekspor Timur Tengah hingga Eropa.
”Tahun ini ditargetkan bisa memproduksi 1,5 juta unit kulkas. Di dunia kami menjadi salah satu yang tercepat karena dalam 11detik bisa memproduksi satu lemari es. Yang jelas perluasan pabrik dengan membangun pabrik mesin cuci adalah bukti keseriusan perusahaan berinvestasi di Indonesia selama 25 tahun terakhir. Tidak hanya memasarkan tapi juga memproduksi,” tandasnya.
Iqbal marsyaf
(bbg)