Migrasi ke 3 Kg Marak, Elpiji Subsidi Berpotensi Langka

Senin, 02 Maret 2015 - 11:23 WIB
Migrasi ke 3 Kg Marak, Elpiji Subsidi Berpotensi Langka
Migrasi ke 3 Kg Marak, Elpiji Subsidi Berpotensi Langka
A A A
JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menuturkan, kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) kembali akan membuat maraknya konsumen bermigrasi ke gas elpiji 3 kg (gas melon).

Dia mengatakan, akibat banyaknya konsumen yang bermigrasi ke gas melon maka besar kemungkinan ketersediaan gas bersubsidi tersebut semakin langka.

"Intinya kalau yang elpiji (12 kg) naik akan menambah masyarakat berpindah ke gas 3 kg. Kelangkaan gas 3 kg akan semakin marak," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (2/3/2015).

Menurut Tulus, pemerintah seharusnya memperkecil disparitas harga antara ke dua ukuran gas elpiji tersebut dan bukan justru memperlebar disparitas harga. Karena itu, dia meminta pemerintah membuat kartu kendali untuk distribusi gas melon guna menghindari kelangkaan.

"Pemerintah seharusnya justru memperkecil disparitas harga, bukan memperbesar. Pemerintah harus membuat kartu kendali agar distribusi yang 3 kg bersifat tertutup," pungkas dia.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) mulai awal Maret 2015 menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp5.000/tabung dari sebelumnya Rp129 ribu/tabung menjadi Rp134 ribu/tabung.

(Baca: Rakyat Kian Terbebani BBM, Beras, Elpiji Naik Bersamaan)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6287 seconds (0.1#10.140)