Bank Syariah Mandiri Targetkan Masuk Buku Tiga Tahun Ini

JAKARTA - Direktur PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Dwi Handaya mengatakan, perusahaan menargetkan akan masuk buku tiga pada 2015, dengan modal minimal sebesar Rp5 triliun. Menurutnya, selama ini BSM tidak memiliki masalah likuiditas, sehingga bisa mencapai target tersebut tahun ini.

"Tahun ini kita akan masuk buku tiga dengan minimal capital Rp5 triliun. Selama ini kita tidak punya masalah dana, kita juga punya cadangan likuiditas di Bank Indonesia (BI) sekitar Rp10-12 triliun," ujar Agus saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Senin (2/3/2015).

Menurutnya, pertumbuhan perbankan syariah nasional saat ini sedang mengalami stagnasi. Pada 2014, profitabilitas bank syariah rata-rata menurun. Sebab itu, BSM tidak berani menargetkan laba yang besar tahun lalu.

Kendati demikian, ‎pihaknya melihat 2015 akan lebih bagus dari 2014. Setidaknya, ada sejumlah faktor yang mendukung perbaikan pertumbuhan BSM pada 2015, yaitu kondisi BSM yang baik dari segi likuiditas, pemodalan dan profitabilitas. "Tahun lalu, margin bagi hasil bersih Rp2,9 triliun, fee base Rp3,9 triliun total revenue, dikurangi overheadcost kita bisa bukukan laba Rp1 triliun," ungkapnya.

Namun, harus diakui yang menjadi masalah adalah biaya PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif). Hasil keuntungan yang didapat tersebut harus disisihkan dalam bentuk cadangan, jadi kalau ada biaya kredit yang masalah maka bisa diatasi dari PPAP.

"Bank harus dikuatkan pondasinya, agar kegiatan yang terjadi tidak terulang. Cadangan PPAP kita cuma 60% sementara mandiri (Bank Mandiri) bisa sampai 180%. Pada 2014 telah kami perkuat sehingga 2015 bisa tumbuh lebih baik," tandasnya.‎