Perhutani Siap Kembangkan Potensi Indonesia Timur
Perhutani Siap Kembangkan Potensi Indonesia Timur
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Perhutani akan membangun pabrik sagu di wilayah Papua seluas 15 ribu hektare (ha). Ini dilakukan atas titah pemerintah yang meminta perseroan untuk mengembangkan potensi sagu di Indonesia timur.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani Agus Prastawa menuturkan, saat ini wilayah kerja perseroan mencakup Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Madura. Namun, dikarenakan tugas dari pemerintah, perseroan memperlebar cakupannya hingga ke Indonesia timur.
"Ini penugasan, program pemerintah untuk peningkatan produksi pangan yang mana potensi sagu di Papua sangat besar," katanya di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Dia mengatakan, kapasitas pabrik yang dibangun di tanah seluas 15 ribu ha itu mencapai 100 ton per hari. Saat ini, pembangunan pabrik telah mencapai 83%. "Kalau tahun ini selesai tidak bisa langsung 100% produksi, masih ada proses commissioning, atau uji coba mesin untuk mengelola sagu," imbuhnya.
Menurutnya, jika tahun ini pabrik tersebut rampung maka baru bisa memproduksi sekitar 1/4 dari kapasitasnya yang sebesar 100 ton per hari. "Tahun depan baru bisa proses mengelola sagu. Sampai akhir tahun baru mencoba, masih 1/4 kapasitas," tandas Agus.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani Agus Prastawa menuturkan, saat ini wilayah kerja perseroan mencakup Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Madura. Namun, dikarenakan tugas dari pemerintah, perseroan memperlebar cakupannya hingga ke Indonesia timur.
"Ini penugasan, program pemerintah untuk peningkatan produksi pangan yang mana potensi sagu di Papua sangat besar," katanya di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Dia mengatakan, kapasitas pabrik yang dibangun di tanah seluas 15 ribu ha itu mencapai 100 ton per hari. Saat ini, pembangunan pabrik telah mencapai 83%. "Kalau tahun ini selesai tidak bisa langsung 100% produksi, masih ada proses commissioning, atau uji coba mesin untuk mengelola sagu," imbuhnya.
Menurutnya, jika tahun ini pabrik tersebut rampung maka baru bisa memproduksi sekitar 1/4 dari kapasitasnya yang sebesar 100 ton per hari. "Tahun depan baru bisa proses mengelola sagu. Sampai akhir tahun baru mencoba, masih 1/4 kapasitas," tandas Agus.
(izz)
Explore More