Pengusaha Roti Menjerit Harga Elpiji dan BBM Naik
A
A
A
KULONPROGO - Beban pengusaha roti di Kulonprogo saat ini semakin terasa berat. Kenaikan harga elpiji 12 kg bersamaan dengan kenaikan harga BBM menyebabkan banyak pengusaha kesulitan untuk bersaing.
Salah seorang pengusaha roti, Mugiyono mengatakan, selama ini dia menggunakan elpiji 12 kg untuk memproduksi roti jari-jari. Setiap hari biasanya menghabiskan enam tabung, kini dia beralih ke gas ukuran 3 kg. "Masalahnya gas 3 kg juga kian sulit dicari," ujarnya di Kulonprogo, Selasa (3/3/2015).
Menurutnya, kenaikan harga elpiji dan BBM membuat sejumlah sales yang membawa roti juga terus berkurang. Beberapa sales mengaku mengundurkan diri karena biaya operasional yang tinggi.
Pengusaha roti yang lain, Juminah mengaku harus memutar otak agar usaha rotinya bisa bertahan. Salah satunya mengurangi ukuran roti, tanpa mengurangi rasa. "Ukurannya kita kurangi sedikit, tetapi rasa tetap kita jaga," kata dia.
Salah seorang pengusaha roti, Mugiyono mengatakan, selama ini dia menggunakan elpiji 12 kg untuk memproduksi roti jari-jari. Setiap hari biasanya menghabiskan enam tabung, kini dia beralih ke gas ukuran 3 kg. "Masalahnya gas 3 kg juga kian sulit dicari," ujarnya di Kulonprogo, Selasa (3/3/2015).
Menurutnya, kenaikan harga elpiji dan BBM membuat sejumlah sales yang membawa roti juga terus berkurang. Beberapa sales mengaku mengundurkan diri karena biaya operasional yang tinggi.
Pengusaha roti yang lain, Juminah mengaku harus memutar otak agar usaha rotinya bisa bertahan. Salah satunya mengurangi ukuran roti, tanpa mengurangi rasa. "Ukurannya kita kurangi sedikit, tetapi rasa tetap kita jaga," kata dia.
(izz)