Siapa yang Siap Menjadi Kaya melalui Properti?

Rabu, 04 Maret 2015 - 10:12 WIB
Siapa yang Siap Menjadi...
Siapa yang Siap Menjadi Kaya melalui Properti?
A A A
Secara tradisional sudah sejak dulu orang-orang yang memiliki kelebihan uang di Indonesia, menanamkan kelebihan uang itu dalam properti.

Hanya waktu itu, selain instrumennya masih terbatas pada rumah dan atau kaveling tanah, umumnya mereka membelinya semata untuk menyimpan uang, sekaligus untuk menghindari nilai uang mereka dari gerusan inflasi. Jadi, bukan karena pertimbangan-pertimbangan yang lebih canggih menyangkut prospek investasi, pembiayaan, dan lain sebagainya.

Belakangan ini, ketika boom sektor properti sepuluh tahun terakhir terjadi sejak tahun 2000, banyak investor tradisional yang terbawa arus gelombang spekulasi “boom” properti. Mereka beranggapan properti apa pun yang mereka beli, atau di mana pun lokasinya, harganya akan naik setelah masa itu.

Namun, setelah memasuki akhir tahun 2007, saat keseluruhan pasar properti di semua lokasi tidak lagi menunjukkan kenaikan harga properti yang signifikan, seperti beberapa tahun sebelumnya, para investor pun terkejut. Mengapa tingkat kenaikan nilai sebagian besar properti yang dulunya begitu tinggi tiba-tiba melemah? Berlawanan dengan apa yang diyakini dan selalu dilakukan oleh investor profesional yang jeli, cerdas dan bijak, dalam membeli properti untuk tujuan investasi.

Mereka hanya membeli properti-properti yang dapat disewakan, dan memiliki potensi peningkatan nilai secara berkelanjutan. Sebaliknya, para investor tradisional umumnya tidak didukung dengan pengetahuan praktis tentang properti dan strategi investasi yang memadai. Walaupun di antara mereka banyak yang sudah lama menjadi investor properti, tetap saja mereka merasa belum sukses. Hal itu dapat dimaklumi.

Mengapa? Lihat saja unit-unit apartemen yang kosong, kios-kios yang tidak berisi, rumah-rumah yang kosong dikuasai rayap, dan seterusnya. Propertiproperti seperti itu umumnya dibeli oleh para spekulan. Itu karena pola investasi mereka masih tradisional, dalam arti hanya mengandalkan “mitos harga properti” yang selalu naik.

Karena selama puluhan tahun terbukti, nilai properti di Indonesia tidak pernah turun. Bahkan ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi berat tahun 1998, yang sempat membuat banyak pengembang dan bank gulung tikar, nilai properti juga tidak turun. Para investor tradisional itu hanya berkutat di sekitar transaksi jual beli.

Analisis pasar, kalkulasi kenaikan nilai properti, dan analisis investasi sering kali dihindari atau kurang diminati. Begitu pula analisis investasi properti yang bersifat jangka panjang, tapi tidak dibekali dengan pengetahuan tentang properti yang bersifat praktis dan teknik-teknik investasi yang memadai.

Alhasil, kebanyakan investor properti itu, sebelum melakukan investasi properti gagal mengalkulasi salah satu dari sumber pencetak kekayaan terbesar, yaitu prediksi terhadap apresiasi nilai properti. Mereka pun sering merasa hal itu bukanlah suatu bencana, dengan alasan nilai-nilai properti selalu naik dalam jangka panjang.

Mereka lupa satu hal, yakni begitu masa resesi ekonomi tiba, seperti saat sekarang ini, banyak properti yang mereka beli dulu hingga saat sekarang, masih kosong melompong. Apresiasi nilainya pun tidak berarti, atau bahkan nilai properti mereka itu malah ada yang menurun.

Karena itu pula sampai sekarang masih terlalu sedikit investor properti yang berhasil menjadi miliarder dari investasi propertinya. Setiap tindakan investasi perlu didasari oleh pengetahuan atau ilmu yang bersifat praktis, bukan sekedar mengandalkan “feeling” atau keberuntungan semata, apalagi sekedar ikut-ikutan.

Karena sejarah telah membuktikan, memang tidak semua orang dapat mencetak miliaran rupiah dari investasi properti dengan periode investasi yang sama, misalnya 10 tahun. Malah kenyataannya, sebagian besar investor properti di Indonesia telah banyak kehilangan kesempatan meraih hasil investasi dari properti secara spektakuler.

Karena mereka umumnya bertindak latah atau ikut-ikutan. Bila Anda menguasai pengetahuan dasar tentang investasi properti, tentu Anda lebih mudah mencapai kesuksesan berinvestasi di properti. Ingatlah, investasi properti telah berakhir sebagai “permainan”.

Intinya, investasi properti merupakan pekerjaan yang aktif, serius, ilmiah, dan ruwet. Investasi properti adalah bisnis yang dapat memberikan imbalan besar, bagi mereka yang bersedia mendedikasikan diri sepenuhnya mengelola investasi properti itu. Bahkan belakangan ini, investasi properti telah menarik sekelompok orang yang memiliki pendidikan, pengalaman, dan ketaatan akan standar etis yang tinggi dalam berbisnis.

Oleh sebab itu, pengetahuan dasar tentang properti saja, tidaklah cukup. Seorang investor properti profesional harus memiliki beberapa persyaratan, yang antara lain sebagai berikut. Pertama mampu mengambil risiko investasi namun selalu penuh perhitungan.

Saat terjadi penurunan pasar, mereka tetap berada di jalurnya. Kedua mampu menjalankan rencana investasi properti dengan ekspektasi kekayaan jangka panjang yang realistis, namun berdasarkan prediksi pasar. Ketiga pantang menyerah untuk berusaha mencari peluang-peluang investasi terbaik dalam setiap gelombang pasar properti.

Semua faktor ini dapat dijabarkan dalam satu istilah yakni komitmen. Jadi, Anda harus membuat komitmen pribadi, saat memulai investasi properti.

DR IR Panangian Simanungkalit
MSC Pendiri Panangian School of Property
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0477 seconds (0.1#10.140)