Sarihusada Dukung Kartu Sehat Tingkatkan Nutrisi Ibu-Anak
Rabu, 04 Maret 2015 - 19:56 WIB
Sarihusada Dukung Kartu Sehat Tingkatkan Nutrisi Ibu-Anak
A
A
A
JAKARTA - Program pemerintah melalui pembagian kartu sehat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Namun hal tersebut harus ditunjang dengan perbaikan sektor hulu dengan meningkatkan nutrisi masyarakat, terutama ibu dan anak.
Hal tersebut disampaikan Head Corporate Affair PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), Arif Mujahidin usai acara Nutritalk di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (4/3/2015). Dia mengatakan, banyak sektor yang harus diperhatikan di atasnya sebelum memberikan kartu sehat tersebut.
"Kartu sehat menurut saya baik (program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo). Namun demikian, kita harus memperhatikan sisi hulu. Kartu sehat itu kan di hilir. Hulunya itu maksudnya memperbaiki apa-apa saja yang menunjang sektor kesehatan. Salah satunya adalah gizi yang baik," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Arif, keutamaan perbaikan di sektor pangan menjadi tugas utama pemerintah untuk membenahinya. Hal tersebut mengingat harga beras yang kian tinggi di pasaran sehingga dikhawatirkan akan mencekik masyarakat kalangan bawah.
"Saya pikir itu ya, benahi dulu sektor hulunya. Jangan sampai nanti sektor hilirnya malah terbebani. Karena kartu sehat itu kan sifatnya membantu," tandas Arif.
Sebagai informasi, Sarihusada merupakan perusahaan multinternasional yang memproduksi aneka jenis produk nutrisi untuk ibu dan anak. Produk Sarihusada, antara lain susu pertumbuhan SGM Aktif dan SGM Eksplor, susu ibu hamil dan menyusui Lactamil, minuman khusus ibu hamil dan menyusui SGM Bunda, serta susu pertumbuhan Vitalac.
Perusahaan ini awalnya didirikan pada 1954 dengan nama NV Saridele sebagai upaya bersama antara pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatasi masalah malnutrisi yang terjadi saat itu. Setelah mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan, akhirnya sejak 2006 Sarihusada bergabung dalam kelompok usaha Danone di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Head Corporate Affair PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), Arif Mujahidin usai acara Nutritalk di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (4/3/2015). Dia mengatakan, banyak sektor yang harus diperhatikan di atasnya sebelum memberikan kartu sehat tersebut.
"Kartu sehat menurut saya baik (program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo). Namun demikian, kita harus memperhatikan sisi hulu. Kartu sehat itu kan di hilir. Hulunya itu maksudnya memperbaiki apa-apa saja yang menunjang sektor kesehatan. Salah satunya adalah gizi yang baik," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Arif, keutamaan perbaikan di sektor pangan menjadi tugas utama pemerintah untuk membenahinya. Hal tersebut mengingat harga beras yang kian tinggi di pasaran sehingga dikhawatirkan akan mencekik masyarakat kalangan bawah.
"Saya pikir itu ya, benahi dulu sektor hulunya. Jangan sampai nanti sektor hilirnya malah terbebani. Karena kartu sehat itu kan sifatnya membantu," tandas Arif.
Sebagai informasi, Sarihusada merupakan perusahaan multinternasional yang memproduksi aneka jenis produk nutrisi untuk ibu dan anak. Produk Sarihusada, antara lain susu pertumbuhan SGM Aktif dan SGM Eksplor, susu ibu hamil dan menyusui Lactamil, minuman khusus ibu hamil dan menyusui SGM Bunda, serta susu pertumbuhan Vitalac.
Perusahaan ini awalnya didirikan pada 1954 dengan nama NV Saridele sebagai upaya bersama antara pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatasi masalah malnutrisi yang terjadi saat itu. Setelah mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan, akhirnya sejak 2006 Sarihusada bergabung dalam kelompok usaha Danone di Indonesia.
(dmd)
