Permintaan Elpiji 12 Kg di Daerah Terus Turun
A
A
A
KENDAL - Permintaan elpiji 12 kilogram di sejumlah daerah terus mengalami penurunan akibat pemberlakuan kenaikan harga. Seperti di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, penurunan mencapai 25%.
Direktur PT Kerja Lancar Abadi, Budi S mengatakan, harga gas elpiji 12 kilogram di agen naik menjadi Rp131.300 per tabung dari semula Rp126.300 per tabung. Kenaikan harga tersebut berdampak terhadap menurunnya angka permintaan.
“Penurunan permintaan elpiji 12 kilogram menurun sampai 25%. Sebelumnya, satu hari bisa mendistribusikan elpiji ini sekitar 300 tabung, sekarang ya sekitar 250 lebih sedikit,” ujarnya, Rabu (4/3/2015).
Selama ini, permintaan gas elpiji 12 kilogram datang dari pengusaha restoran, rumah makan, ternak, dan industri. “Itu memang sudah aturan dari pemerintah. Kalau masyarakat juga bisa ambil gas elpiji 12 kilogram, tapi dari kalangan menengah ke atas,” imbuhnya.
Penurunan permintaan gas elpiji 12 kilogram, lanjut Budi, disambut dengan meningkatnya permintaan gas elpiji 3 kilogram. Kendati demikian, kenaikan permintaan elpiji melon tidak bisa dipastikan angkanya.
“Ya, ada peningkatan pada permintaan gas elpiji tiga kilogram, tapi tiap harinya tidak bisa dipastikan. Sejauh ini sudah ada penambahan pasokan dari SPBE untuk gas elpiji 3 kilogram, yakni tiga truk dalam satu bulan,” tutur Budi.
Dia menjelaskan bahwa jumlah elpiji tiga kilogram dalam satu truk mencapai 560 tabung. Sehingga, dalam satu bulan tambahan yang diterima agen sekitar 1.680 tabung per bulan. “Kalau yang 12 kilogram rata-rata 500 tabung per hari, dan jumlah itu sudah terdistribusi dengan baik,” katanya.
Mandor Gudang PT Kerja Lancar Abadi, Bitin mengaku pendistribusian gas elpiji 12 kilogram tidak habis dalam satu hari. Pasokan yang diterima, biasanya menyisakan sekitar 10 hingga 15 tabung per hari.
“Kalau ukuran 12 kilogram memang tidak bisa dipastikan. Biasanya masih sisa di gudang sekitar 10 sampai 15 tabung per hari. Berbeda dengan 3 kilogram, sudah pasti terdistribusikan semua,” tandasnya.
Direktur PT Kerja Lancar Abadi, Budi S mengatakan, harga gas elpiji 12 kilogram di agen naik menjadi Rp131.300 per tabung dari semula Rp126.300 per tabung. Kenaikan harga tersebut berdampak terhadap menurunnya angka permintaan.
“Penurunan permintaan elpiji 12 kilogram menurun sampai 25%. Sebelumnya, satu hari bisa mendistribusikan elpiji ini sekitar 300 tabung, sekarang ya sekitar 250 lebih sedikit,” ujarnya, Rabu (4/3/2015).
Selama ini, permintaan gas elpiji 12 kilogram datang dari pengusaha restoran, rumah makan, ternak, dan industri. “Itu memang sudah aturan dari pemerintah. Kalau masyarakat juga bisa ambil gas elpiji 12 kilogram, tapi dari kalangan menengah ke atas,” imbuhnya.
Penurunan permintaan gas elpiji 12 kilogram, lanjut Budi, disambut dengan meningkatnya permintaan gas elpiji 3 kilogram. Kendati demikian, kenaikan permintaan elpiji melon tidak bisa dipastikan angkanya.
“Ya, ada peningkatan pada permintaan gas elpiji tiga kilogram, tapi tiap harinya tidak bisa dipastikan. Sejauh ini sudah ada penambahan pasokan dari SPBE untuk gas elpiji 3 kilogram, yakni tiga truk dalam satu bulan,” tutur Budi.
Dia menjelaskan bahwa jumlah elpiji tiga kilogram dalam satu truk mencapai 560 tabung. Sehingga, dalam satu bulan tambahan yang diterima agen sekitar 1.680 tabung per bulan. “Kalau yang 12 kilogram rata-rata 500 tabung per hari, dan jumlah itu sudah terdistribusi dengan baik,” katanya.
Mandor Gudang PT Kerja Lancar Abadi, Bitin mengaku pendistribusian gas elpiji 12 kilogram tidak habis dalam satu hari. Pasokan yang diterima, biasanya menyisakan sekitar 10 hingga 15 tabung per hari.
“Kalau ukuran 12 kilogram memang tidak bisa dipastikan. Biasanya masih sisa di gudang sekitar 10 sampai 15 tabung per hari. Berbeda dengan 3 kilogram, sudah pasti terdistribusikan semua,” tandasnya.
(dmd)