Empat Dubes Kunjungi Kampoeng BNI Batik Wiradesa

Minggu, 08 Maret 2015 - 16:28 WIB
Empat Dubes Kunjungi...
Empat Dubes Kunjungi Kampoeng BNI Batik Wiradesa
A A A
PEKALONGAN - Empat duta besar (dubes) serta satu konsulat jenderal (konjen) negara sahabat, telah mengungjungi Kampoeng BNI Batik Wiradesa di Kabupaten Pekalongan. Keempat duta besar negara sahabat itu yakni Mongolia, Libya, Afganistan, Kazaqtan, serta Konsulat Jendral Ekuador.

Kegiatan dipusatkan di Batik Pesisir milik H Failasuf yang merupakan salah satu Pembina Kampoeng BNI Batik Wiradesa, yang juga memiliki tempat memproduksi batik pesisiran. Mereka ditunjukkan bagaimana proses awal pembuatan batik hingga finishing dan pemasarannya.

Para dubes dan konjen ini juga berkesempatan untuk mencoba membuat batik tulis maupun batik cap menggunakan canting. Duta Besar Mongolia, Mdm Shagdar Battsetseg mengakui tingkat kesulitan dalam membuat batik, terutama batik tulis. Sehingga dirinya tidak heran dengan harga batik tulis buatan Indonesia sangat mahal.

"Tingkat kesulitan membuat batik tulis Indonesia sangat tinggi, itulah mengapa harga batik tulis Indonesia sangat mahal. Selain itu, kualitasnya juga bagus," katanya, Minggu (8/3/2015).

Dia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas batik tulis Indonesia. Bahkan sempat memamerkan seragam Kebesaran Mogolia yang dibuat dari batik tulis Indonesia.

"Ini saya membuat baju Kebesaran Mongolia dari batik Indonesia di Jakarta," ujarnya sambil menunjukkan foto pada tablet miliknya.

Sementara Konjen Ekuador Gonzales mengakui batik merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sudah mendunia. Sehingga dia berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga dan melestarikannya.

"Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sangat indah, untuk itu jagalah dan lestarikanlah. Mungkin karena tingkat kesulitan yang tinggi, membuat para generasi muda enggan meneruskannya. Jadi berterimakasihlah masih ada yang melestarikannya," tuturnya.

Sementara, Pemimpin SKC Pekalongan Irwansyah Kasuma Putera mengungkapkan, kegiatan tersebut sekaligus memperkenalkan budaya kearifan lokal serta potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan, khususnya di Kampoeng BNI Batik Wiradesa yang merupakan pusat kerajinan Batik tulis.

"Kampoeng BNI Batik Wiradesa di Kabupaten Pekalongan, merupakan kampoeng binaan yang sudah dirintis oleh Bank BNI Sentra Kredit Kecil Pekalongan sejak 2010. Kami bekerja sama dengan Paguyuban Kampoeng Batik Wiradesa, dalam bentuk Co-branding," terangnya.

Saat ini, lanjut dia, anggota Kampoeng BNI Batik Wiradesa sudah berjumlah 50 orang. Sementara penyaluran kredit dari BNI kepada Kampoeng BNI Batik Wieradesa tersebut sudah mencapai Rp3,3 M.

"Kampoeng BNI merupakan suatu program pemberdayaan masyarakat dalam suatu kawasan dengan konsep klaster untuk optimalisasi dan efektivitas program peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, tujuan utama pembentukan Kampoeng BNI untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat, terutama di Kecamatan Wiradesa, melalui pinjaman lunak program kemitraan. Selain itu, juga bantuan dalam rangka penguatan kapasitas bagi masyarakat.

"Program pemberdayaan ini diharapkan akan berdampak luas terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat di sekitar Kampoeng BNI," kata Irwansyah.

Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan di Kampoeng BNI Batik Wiradesa anta lain, capacity building berupa pelatihan manajemen dan pemasaran, pembuatan showroom bersama yang sekaligus berfungsi sebagai sekretariat Kampoeng BNI, dan keikutsertaan pameran di tingkat nasional maupun internasional.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9861 seconds (0.1#10.140)