Elpiji Tak Boleh Jadi Permainan Dagang
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio meminta jangan sampai elpiji hanya dijadikan sebagai permainan dagang oleh segelintir pihak.
Seharusnya, kata dia, pemerintah membuat sebuah kebijakan lebih baik agar tidak terjadi permainan dalam sektor minyak dan gas (migas) tersebut.
"Kita perlu ketegasan agar jangan jadi barang dagangan. Hanya bisa buktikan jika tertangkap tangan KPK dan Tuhan. Bagaimana caranya dibuat agar jangan dipengaruhi oleh oknum yang mencari keuntungan," ujarnya di Cikini, Jakarta, Minggu (8/3/2015).
Jika tidak ada kebijakan yang baik, Agus memperkirakan dalam lima tahun ke depan ketahanan energi nasional akan habis. Jika itu terjadi akan berpotensi kericuhan masyarakat.
"Praktik dagang itu sangat rapi. Ketika lima tahun ke depan ketahanan energi hangus, maka 15 tahun lagi bisa terjadi perang saudara," kata dia.
Selain itu, pemerintah tidak memikiki rencana yang jelas sehingga mendesak konversi ke gas. "Padahal tidak ada tambahan pipa. Nanti jumlah penduduk bisa 300 juta jiwa, kalau ya kita ada uang bisa impor migas, kalau tidak ada uang?" pungkasnya.
(Baca: DPR: Kenaikan Elpiji 12 Kg Rugikan Negara)
Seharusnya, kata dia, pemerintah membuat sebuah kebijakan lebih baik agar tidak terjadi permainan dalam sektor minyak dan gas (migas) tersebut.
"Kita perlu ketegasan agar jangan jadi barang dagangan. Hanya bisa buktikan jika tertangkap tangan KPK dan Tuhan. Bagaimana caranya dibuat agar jangan dipengaruhi oleh oknum yang mencari keuntungan," ujarnya di Cikini, Jakarta, Minggu (8/3/2015).
Jika tidak ada kebijakan yang baik, Agus memperkirakan dalam lima tahun ke depan ketahanan energi nasional akan habis. Jika itu terjadi akan berpotensi kericuhan masyarakat.
"Praktik dagang itu sangat rapi. Ketika lima tahun ke depan ketahanan energi hangus, maka 15 tahun lagi bisa terjadi perang saudara," kata dia.
Selain itu, pemerintah tidak memikiki rencana yang jelas sehingga mendesak konversi ke gas. "Padahal tidak ada tambahan pipa. Nanti jumlah penduduk bisa 300 juta jiwa, kalau ya kita ada uang bisa impor migas, kalau tidak ada uang?" pungkasnya.
(Baca: DPR: Kenaikan Elpiji 12 Kg Rugikan Negara)
(izz)