Wapres Akui Proyek FTP Listrik Gagasannya Mandek
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) mengakui bahwa Fast Track Programme (FTP) ketenagalistrikan sebesar 10 ribu megawatt (MW) yang digagasnya mandek pada tahap I dan tahap II.
Proyek percepatan ketenagalistrikan yang digagasnya tersebut, pada tahap I dan tahap II mengejar pertumbuhan kebutuhan listrik hingga 10% dalam waktu tiga tahun.
"10 tahun lalu listrik yang ada 25 ribu MW. Dikiranya tumbuh 6%, tidak tapi 10%. Makanya dalam tiga tahun harus bikin 10 ribu MW. Karena kalau tidak ini ketinggalan," ucapnya di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Dia menuturkan, proyek tersebut mandek lantaran banyaknya kendala yang muncul dalam prosesnya, serta kurangnya dukungan dari instansi pemerintah. Akhirnya, proyek tersebut hingga kini masih belum terselesaikan.
"10 ribu MW PLN semuanya. Tidak ada push sehingga belum ada yang selesai. Karena 10 gigawatt (gw) yang kedua tidak jalan," kata JK.
Sebab itu, sambung mantan Wapres era Susilo Bambang Yudhoyono ini, pemerintah harus mengejar ketertinggalan pasokan listrik lantaran mangkraknya proyek tersebut. Salah satunya dengan membuat target proyek kelistrikan 35 ribu MW yang akan digenjot hingga lima tahun mendatang.
"Terpaksa kita dobel 35 gw (35 ribu mw), untuk menutupi pertumbuhan kebutuhan," pungkasnya.
Proyek percepatan ketenagalistrikan yang digagasnya tersebut, pada tahap I dan tahap II mengejar pertumbuhan kebutuhan listrik hingga 10% dalam waktu tiga tahun.
"10 tahun lalu listrik yang ada 25 ribu MW. Dikiranya tumbuh 6%, tidak tapi 10%. Makanya dalam tiga tahun harus bikin 10 ribu MW. Karena kalau tidak ini ketinggalan," ucapnya di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Dia menuturkan, proyek tersebut mandek lantaran banyaknya kendala yang muncul dalam prosesnya, serta kurangnya dukungan dari instansi pemerintah. Akhirnya, proyek tersebut hingga kini masih belum terselesaikan.
"10 ribu MW PLN semuanya. Tidak ada push sehingga belum ada yang selesai. Karena 10 gigawatt (gw) yang kedua tidak jalan," kata JK.
Sebab itu, sambung mantan Wapres era Susilo Bambang Yudhoyono ini, pemerintah harus mengejar ketertinggalan pasokan listrik lantaran mangkraknya proyek tersebut. Salah satunya dengan membuat target proyek kelistrikan 35 ribu MW yang akan digenjot hingga lima tahun mendatang.
"Terpaksa kita dobel 35 gw (35 ribu mw), untuk menutupi pertumbuhan kebutuhan," pungkasnya.
(izz)