Entrepreneur Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman
A
A
A
SEORANG pengusaha atau entrepreneur harus berani keluar dari zona nyaman (out of the box). Pengusaha yang sudah terlalu nyaman dalam menjalani bisnis akan takut mengambil risiko untuk memperbesar bisnisnya.
"Yang terlalu lama nyaman takut ambil risiko. Waktu saya bertemu dengan pemilik Facebook Mark Zuckerberg, saya kaget sekali ternyata umurnya masih muda dan asetnya sudah puluhan triliun," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/3/2015).
Dalam paparannya, Jokowi melihat usaha bisnis digital ke depan akan menjanjikan. Pola usaha zaman dahulu harus disesuaikan serta berani keluar dari zona nyaman.
"Inovasinya juga tak seperti zaman saya. Usaha yang ada itu-itu saja. Sekarang banyak, ada toko bagus, ada kaskus, kalau di luar kita lihat ada ebay, alibaba. Coba dibuka untungnya, Rp40 triliun, Rp80 triliun setiap tahunnya," jelas pria yang berpengalaman di usaha mebel ini.
Jenis usaha digital tersebut, lanjut Jokowi, terbuka dan cocok bagi anak muda. Dia menceritakan anaknya sudah tidak mau memegang usaha pabrik mebel.
"Karena dia mempunyai keinginan yang lain. Yang saya lihat dia senangnya di animasi, game, dan memang ekonomi kreatif seperti itu menjanjikan sekali," tandas Jokowi.
"Yang terlalu lama nyaman takut ambil risiko. Waktu saya bertemu dengan pemilik Facebook Mark Zuckerberg, saya kaget sekali ternyata umurnya masih muda dan asetnya sudah puluhan triliun," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/3/2015).
Dalam paparannya, Jokowi melihat usaha bisnis digital ke depan akan menjanjikan. Pola usaha zaman dahulu harus disesuaikan serta berani keluar dari zona nyaman.
"Inovasinya juga tak seperti zaman saya. Usaha yang ada itu-itu saja. Sekarang banyak, ada toko bagus, ada kaskus, kalau di luar kita lihat ada ebay, alibaba. Coba dibuka untungnya, Rp40 triliun, Rp80 triliun setiap tahunnya," jelas pria yang berpengalaman di usaha mebel ini.
Jenis usaha digital tersebut, lanjut Jokowi, terbuka dan cocok bagi anak muda. Dia menceritakan anaknya sudah tidak mau memegang usaha pabrik mebel.
"Karena dia mempunyai keinginan yang lain. Yang saya lihat dia senangnya di animasi, game, dan memang ekonomi kreatif seperti itu menjanjikan sekali," tandas Jokowi.
(dmd)