Komitmen Moral Lebih Tinggi
A
A
A
Pertumbuhan bisnis bank syariah dari sisi aset memang tidak setinggi bank konvensional, namun komitmen moral menjadi keunggulan bank dengan sistem syariah.
Hal tersebutlah yang membuat artis Mark Sungkar kepincut untuk menjadi nasabah bank syariah. “Kalau dari segi bisnis memang bank syariah belum bisa bersaing dengan bank konvensional. Tetapi, bank syariah memiliki kelebihan yaitu komitmen moral. Itu tidak dimiliki oleh bank konvensional,” tuturnya.
Mark mengatakan, kerja sama bagi hasil yang diterapkan bank syariah membuat ada interaksi dan komitmen dari bank kepada nasabah. Sayangnya, keberadaan bank syariah di Indonesia belum banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Bagi Mark, bank syariah di Indonesia perlu mencari rel dan bentuknya yang jelas. Itu semua untuk membuat masyarakat percaya dengan sistem bank syariah.
“Hal yang penting untuk dilakukan oleh bank syariah adalah melakukan pendekatan kepada usaha kecil menengah (UKM), para petani, nelayan, dan unit-unit usaha kecil lain. Bank syariah harus memberikan pembinaan. Sektor itu harus disentuh dan dimanfaatkan,” ungkapnya. Menurut Mark, ada perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Salah satunya jika nasabah di bank konvensional mengalami kredit macet, akan dilakukan penyitaan. Tetapi, itu tidak terjadi di bank syariah.
“Kalau di bank syariah, jika seseorang tidak mampu melakukan pembayaran, hanya dilakukan pemberhentian kerja sama. Kemudian ada pendekatan manajerial antara nasabah dan pihak bank,” ungkapnya. Perbedaan itu terjadi karena konsep yang berbeda antara bank syariah dan bank konvensional. Mark mengatakan, sistem bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah lebih menguntungkan nasabah.
Berbeda dengan bank konvensional yang mementingkan sistem dagang, dilihat dari bunga yang besar, itu menyulitkan masyarakat dan sangat merugikan nasabah. “Lain halnya dengan bank syariah, konsepnya saling menguntungkan baik untuk bank maupun nasabah,” katanya.
Dina angelina
Hal tersebutlah yang membuat artis Mark Sungkar kepincut untuk menjadi nasabah bank syariah. “Kalau dari segi bisnis memang bank syariah belum bisa bersaing dengan bank konvensional. Tetapi, bank syariah memiliki kelebihan yaitu komitmen moral. Itu tidak dimiliki oleh bank konvensional,” tuturnya.
Mark mengatakan, kerja sama bagi hasil yang diterapkan bank syariah membuat ada interaksi dan komitmen dari bank kepada nasabah. Sayangnya, keberadaan bank syariah di Indonesia belum banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Bagi Mark, bank syariah di Indonesia perlu mencari rel dan bentuknya yang jelas. Itu semua untuk membuat masyarakat percaya dengan sistem bank syariah.
“Hal yang penting untuk dilakukan oleh bank syariah adalah melakukan pendekatan kepada usaha kecil menengah (UKM), para petani, nelayan, dan unit-unit usaha kecil lain. Bank syariah harus memberikan pembinaan. Sektor itu harus disentuh dan dimanfaatkan,” ungkapnya. Menurut Mark, ada perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Salah satunya jika nasabah di bank konvensional mengalami kredit macet, akan dilakukan penyitaan. Tetapi, itu tidak terjadi di bank syariah.
“Kalau di bank syariah, jika seseorang tidak mampu melakukan pembayaran, hanya dilakukan pemberhentian kerja sama. Kemudian ada pendekatan manajerial antara nasabah dan pihak bank,” ungkapnya. Perbedaan itu terjadi karena konsep yang berbeda antara bank syariah dan bank konvensional. Mark mengatakan, sistem bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah lebih menguntungkan nasabah.
Berbeda dengan bank konvensional yang mementingkan sistem dagang, dilihat dari bunga yang besar, itu menyulitkan masyarakat dan sangat merugikan nasabah. “Lain halnya dengan bank syariah, konsepnya saling menguntungkan baik untuk bank maupun nasabah,” katanya.
Dina angelina
(ars)