IMF Optimistis dengan Pertumbuhan Ekonomi India

Selasa, 17 Maret 2015 - 12:16 WIB
IMF Optimistis dengan Pertumbuhan Ekonomi India
IMF Optimistis dengan Pertumbuhan Ekonomi India
A A A
NEW DELHI - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memuji India sebagai titik cerah dalam ekonomi global yang masih suram.

Menurut Lagarde, pemulihan dari krisis keuangan 2008-2009 masih rentan. Saat kunjungannya dua hari di India, Lagarde menilai negara itu berpotensi menjadi mesin utama untuk pertumbuhan global. Dengan pertumbuhan ekonomi global hanya 3,5% pada tahun fiskal ini dan pertumbuhan China yang melemah, Lagarde memprediksi India akan segera menjadi ekonomi yang tumbuh pesat.

“Lebih dari enam tahun setelah krisis keuangan global, pemulihan masih lamban, terlalu rapuh, dan terlalu miring,” ujar Lagarde saat berpidato di New Delhi menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, dikutip kantor berita AFP . “Kami telah menurunkan proyeksi pertumbuhan global kami sejak Oktober lalu meski ada dorongan dari harga minyak yang turun dan menguatnya pertumbuhan Amerika Serikat (AS).”

“Saat ekonomi global diperkirakan tumbuh 3,5% tahun ini dan 3,7% tahun depan, ini masih di bawah harapan setelah krisis. Di tengah kondisi global yang berawan, India merupakan titik cerah,” tutur Lagarde. Sejak Modi berkuasa Mei lalu inflasiturunsekitar5% danrevisi data produk domestik bruto (PDB) tumbuh 7,4% pada tahun fiskal sekarang. Itu artinya, negara ekonomi terbesar ketiga Asia itu telah melebihi China.

Penurunan harga minyak mentah global juga menjadi pendorongutamabagi Indiayang menjadi salah satu negara importir minyak terbesar dunia. Lagarde juga menyambut anggaran pemerintah yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Lagarde memuji langkah Modi menjadikan India sebagai pusat manufaktur dan tempat yang lebih mudah bagi bisnis. Meski demikian, dia juga menekankan, Pemerintah India masih perlu bekerja keras untuk membuka lingkungan bisnis yang lebih kompetitif.

Menurut Lagarde, diperlukan investasi hingga USD1 triliun dalam jangka pendek. Walaupun Modi menjanjikan birokrasi yang lebih ramping, Lagarde menyatakan masih terlalu banyak proyek yang terganjal oleh birokrasi. “Banyak yang harus dilakukan untuk memudahkan akuisisi lahan, mempercepat jarak, dan menciptakan rezim regulator yang stabil sehingga sektor privat dapat berinvestasi. Isu ini dalam radar para pembuat kebijakan yang harus ada dalam daftar aksi mereka,” kata Lagarde.

Ini kunjungan pertama Lagarde sejak partai Bharatiya Janata(BJP) menangpemiludan mengalahkan Partai Kongres pada Mei lalu. Selain bertemu para pejabat tinggi dan berpidato di New Delhi, Lagarde juga akan mengunjungi pusat keuangan Mumbai untuk menggelar pertemuan lain hari ini.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8932 seconds (0.1#10.140)